Pemerintah Prediksi Pariwisata Indonesia Rugi Rp7 Triliun

Tuesday 25 Feb 2020, 4 : 00 pm
ilustrasi Industri Pariwisata Bali

JAKARTA-Pemerintah memprediksi sektor pariwisata Indonesia ditaksir mengalami kerugian hingga 500 juta dolar AS (sekira Rp6,9 triliun) karena terimbas wabah COVID-19.

Namun Kemenko Maritim dan Investasi telah membuat langkah antisipasi untuk mengatasi kerugian di sektor pariwisata dengan membuat paket-paket wisata.

“Data dari Bank Indonesia (BI), bidang pariwisata 500 juta dolar AS per bulan kerugiannya,” kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan kepada wartawan di Jakarta, Selasa, (25/2/2020).

Luhut menjelaskan sebanyak 173 juta turis China berwisata ke seluruh dunia. Jumlah tersebut setara dengan 270 miliar dolar AS. Indonesia hanya kebagian dua juta turis asal China.

Sementara itu turis China ke Singapura bisa mencapai enam juta orang, dan ke Jepang juga mencapai enam juta.

“Itu saja kita sudah ribut padahal dampak turis ini kepada pekerjaan kecil itu luar biasa. Spending turis paling besar per kepala itu China sekarang. Amerika kalah,” katanya.

Luhut mengaku sedih melihat komentar-komentar kalangan pintar terhadap turis China.

“Lha kalau dia bawa uang dan spending uangnya di sini kan biar saja. Mau dari bulan kek, kan enggak ada urusan,” katanya.

Oleh karena itu, sektor pariwisata menjadi salah satu kontributor untuk membantu mendorong perekonomian nasional. Bahkan, turis China yang jumlahnya besar itu ditargetkan Presiden bisa mencapai 10 juta kunjungan di masa mendatang.

Sebelumnya, Ekonom senior Chatib Basri mendorong pemerintah membuat stimulus berupa potongan harga atau diskon khususnya di sektor pariwisata untuk memitigasi dampak virus corona.

“Bagaimana supaya wisatawan mancanegara yang tidak datang, dibantu dari domestik, misalnya diskon penginapan seperti saat bom Bali,” katanya usai menjadi pembicara seminar publik kartu pra kerja di Jakarta, Selasa, (18/2/2020)

Selain penginapan, skema diskon lain, lanjut dia, juga bisa dari biaya tiket pesawat udara untuk mendorong permintaan. Begitu juga kegiatan konferensi yang terdampak karena virus corona, Menteri Keuangan tahun 2013-2014 itu mengusulkan agar rapat pemerintah bisa dilakukan di daerah.

“Penguatan ekonomi domestik perlu dilakukan meski perdagangan luar negeri tidak begitu besar dampaknya akibat virus corona karena porsinya terhadap produk domesik bruto (PDB) yang kecil,” ujar Chatib.

Kondisi itu berbeda jika dibandingkan Singapura yang mengalami tekanan besar karena porsi perdagangan luar negerinya besar terhadap PDB.

Mitigasi lainnya, kata dia, penguatan ekonomi masyarakat di antaranya melalui penyaluran bantuan program keluarga harapan (PKH) bagi masyarakat miskin. Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang terdampak akibat merebaknya virus corona.

Dampaknya, pemerintah menghentikan sementara penerbangan dari dan ke China melalui seluruh pintu masuk Indonesia, salah satunya di Bali. 

Sebanyak 164 jadwal penerbangan yang menghubungkan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali dengan seluruh destinasi di China Daratan akan dibatalkan mulai Rabu, 5 Februari 2020.

Don't Miss

Program ”BII Mobile Banking Berhadiah”

JAKARTA-PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) memulai program ”BII Mobile

Bank OCBC NISP Raih GOLD AWARD

JAKARTA-Setelah menerima penghargaan sebagai Bank Berpredikat Sangat Bagus untuk 10