YOGYAKARTA – Pemerintah telah menyelesaikan pembangunan rumah susun (rusun) 6 lantai untuk para dosen di lingkungan Universitas Gadjah Mada (UMG) Yogyakarta.
Sekretaris Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) M. Hidayat mengatakan, Rusun UGM yang dibangun di atas lahan seluas 4.320 m2 dengan luas bangunan 7.162 m2 untuk mendukung kinerja tenaga pendidiknya.
“Hunian ini setinggi enam lantai tipe 36 dengan 88 unit dengan kapasitas hunian sebanyak 256 orang,” katanya Hidayat di Yogyakarta.
Menurut M. Hidayat, rusun tersebut berhasil mendapatkan penilaian kinerja tahap perencanaan teknis bangunan hijau tingkat madya, untuk kriteria berupa, pengelolaan tapak, efesiensi penggunaan, material ramah lingkungan, efesiensi penggunaan energi, kualitas udara dalam gedung, material ramah lingkungan, dan pengelolaan air limbah.
Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Jawa III Syamsiar Nurhayadi mengatakan, hunian vertikal berlokasi di Gang Kinanti Barek, Kocora, Sinduadi Mlati, Kabupaten Sleman, D.I.Yogyakarta tersebut dikerjakan sejak 7 Desember 2023 – 2 Oktober 2023 (MYC)
“Adapun untuk kontraktor pelaksana PT. Abadi Prima Inti Karya dengan anggaran senilai Rp66 miliar. Sedangkan Manajemen Konstruksi PT. Elsadai Servo Cons – PT. Manggalakarya Bangun Sarana KSO,” ujar Syamsiar.
Syamsiar Nurhayadi menambahkan, Rusun tenaga pendidik UGM menerapkan Building Information Management (BIM) dan konsep bangunan hijau dan struktur sistem yang baik sehingga bisa menjadi salah satu percontohan pembangunan Rusun yang baik.
“Selain itu Rusun ini dilengkapi sejumlah fasilitas pendukung lainnya berupa minimarket, ruang pengelola, ruang bersama, musholla, dan lanskap,” imbuh Syamsiar.
Sementara Anggota Komisi V DPR RI Sudewo menyampaikan apresiasi kepada Kementerian PUPR dalam hal ini Direktorat Jenderal Perumahan yang telah membangun hunian bagi tenaga pendidik.
“Untuk itu saya bersama Komisi V DPR RI mendorong kepada Kementerian PUPR untuk bisa dilakukan dan menganggarkan program pembangunan Rusun tenaga pendidik diperguruan tinggi lainnya,” tandas Sudewo.
