Pendapatan Melambung 2.543%, Akhirnya IATA Bisa Bukukan Laba Bersih

Friday 22 Apr 2022, 4 : 22 am
by
Executive Chairman of MNC Group, Hary Tanoesoedibjo

JAKARTA-PT MNC Energy Investments Tbk (IATA) pada tiga bulan pertama tahun ini, membukukan laba bersih sebesar USD9,4 juta, setelah selama bertahun-tahun mengalami kerugian.

“Untuk pertama kalinya sejak bertahun-tahun, perseroan mencatatkan laba bersih sebesar USD9,4 juta pada Kuartal I-2022,” kata Executive Chairman of MNC Group, Hary Tanoesoedibjo dalam keterangan resmi IATA yang dilansir di Jakarta, Kamis (21/4).

Hary Tanoe menyampaikan, peningkatan kinerja keuangan tersebut merupakan hasil dari langkah strategis IATA yang mengakuisisi PT Bhakti Coal Resources (BCR), perusahaan pemilik sembilan Izin Usaha Pertambangan (IUP) di Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.

Pada Kuartal-2022, IATA mencatatkan perolehan pendapatan mencapai USD40,4 juta atau mengalami kenaikan hingga 2.543 persen dibandingkan pada Kuartal I-2021 yang senilai USD1,5 juta.

Seiring dengan kenaikan pendapatan tersebut, maka EBITDA IATA juga mengalami peningkatan tajam dari negatif EBITDA USD0,3 juta menjadi positif EBITDA USD23,5 juta.

Bahkan kinerja keuangan IATA pada Kuartal I-2022 Q1-2022 masih lebih unggul dibandingkan dengan kinerja keuangan di sepanjang 2021.

Sebagaimana diketahui, BCR baru tercatat ke dalam laporan keuangan IATA mulai 1 Desember 2021.

Untuk periode yang berakhir 31 Desember 2021, IATA mencatatkan pendapatan mencapai USD17,2 juta, sedangkan EBITDA sebesar USD4,6 juta dan rugi bersih sebesar USD0,5 juta.

Dalam keterangannya, Hary Tanoe menyebutkan, BCR mencatatkan peningkatan produksi pada Kuartal I-2022 dibandingkan dengan Kuartal I-2021.

Pada Kuartal I-2022, total produksi BCT sebanyak 852.322 MT atau meningkat 95,4 persen (quarter-on-quarter) dibandingkan dengan 436.251 MT pada kuartal yang sama di 2021.

Jika dibandingkan dengan Kuartal IV-2021, produksi BCR meningkat 13,3 persen dari 752.299 MT. PT Putra Muba Coal (PMC) menyumbang 66,9 persen dari total produksi BCR di Kuartal I-2022.

Produksi pada 2022 diperkirakan terus meningkat, dengan penambahan dua area tambang baru di PT Indonesia Batu Prima Energi (IBPE) dan PT Arthaco Prima Energi (APE) yang akan beroperasi mulai Kuartal II-2022.

IATA mencatat penjualan sebanyak 823.543 MT pada Kuartal I-2022 atau meningkat 70,3 persen (q-o-q) dibandingkan dengan 483.719 MT pada kuartal yang sama tahun lalu.

Adapun negara tujuan ekspor IATA adalah China, India, Vietnam, Thailand dan Malaysia.

“Tahun 2021 adalah tahun yang berbeda. Kami melihat perubahan drastis yang dilakukan negara, dan orang-orang bersedia untuk beradaptasi dengan apa yang sekarang dikenal sebagai new normal. Sentimen yang sama dirasakan oleh manajemen dan para pemegang saham IATA. Kami mengambil lompatan untuk mengubah perseroan menjadi perusahaan energi,” papar Hary Tanoe.

Lebih lanjut Hary Tanoe mengatakan, hal tersebut merupakan keputusan yang tepat.

“Kami dengan bangga mengumumkan bahwa harga yang dibayarkan memperoleh hasil. Sekarang, IATA berkembang pesat. Baru-baru ini, perseroan memperluas portofolio energi masuk ke sektor minyak dan gas. Kami berharap dapat menjajaki peluang investasi lain di sektor energi, seperti sumber daya terbarukan,” tuturnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Polisi Gerebek Gudang Gas Oplosan di Tangerang

TANGERANG-Tim Resmob Polres Kota Tangerang, berhasil mengungkap rumah yang dijadikan tempat

GoodWe di BNEF Summit 2021, Upaya Memperkokoh Masa Depan Net-Zero

JAKARTA-GoodWe dengan bangga mengumumkan akan berperan dalam Konferensi Tingkat Tinggi