Peneliti Ungkap Besarnya Potensi Tanaman Buah Lokal Unggul di Kampung Megawati di Buleleng

Monday 7 Aug 2023, 4 : 33 pm
by
Ketua Dewan Pengarah BRIN Megawati Soekarnoputri bersama Menkeu Sri Mulyani

TABANAN-Ketua Dewan Pengarah BRIN Megawati Soekarnoputri berdialog dengan para periset dengan tema ‘Riset dan Inovasi untuk Indonesia Raya’ di Gedung Serba Guna Nayaka, Kabupaten Tabanan, Bali, Senin (7/8/2023).

Para periset memaparkan hasil kerja penelitiannya.

Salah satu periset mengusulkan agar ada payung hukum kerja sama antara Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) dalam mengembangkan hasil riset.

“Jadi nanti apapun hasil riset di suatu wilayah itu, langsung dimanfaatkan oleh daerah,” kata Komang, periset BRIN yang bermukim di Bali.

Selain Megawati, acara ini turut diikuti Wakil Ketua Dewan Pengarah BRIN Sri Mulyani dan Suharso Monoarfa, Anggota Dewan Pengarah BRIN Prof. Emil Salim dan Bambang Kesowo.

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko dan Wakilnya Laksamana Madya (Laksdya) Amarulla Octavian, Gubernur Bali I Wayan Koster, turut hadir bersama 127 peneliti BRIN dari berbagai daerah.

Komang menceritakan pengalaman melakukan penelitian di kawasan Karangasem.

Dimana, Komang harus menemui Bupati Karangasem I Gede Dana untuk meminta dukungan untuk mengembangkan riset di kawasan itu.

Sebab, dia menilai banyak potensi tanaman yang bisa dimanfaatkan untuk mendongkrak ekonomi masyarakat.

Peneliti yang telah berkecimpung di bidang pertanian selama 39 tahun ini pun tengah meneliti dan mengembangan bunga Edelweiss sebagai maskot Kota Karangasem.

“Bunga Edelweiss, bunga kasna kalau di Bali, yang hanya tumbuh di kaki Gunung Agung, nah itu akan dijadikan maskotnya Karangasem,” kata Komang di hadapan Megawati.

Komang juga menyebut, kini pihaknya tengah melakukan penelitian bawang putih namun berwarna merah.

Menurut Komang, bawang putih berwarna merah ini punya khasiat bagi kesehatan.

“Bukan karena PDIP ini merah, tetapi itu disebutnya begitu itu hanya ada di kaki Gunung Agung. Ini bisa kalau Pak Koster masuk angin, makan itu, menjadi sehat,” sambung dia.

Komang juga menceritakan soal potensi lain yang ada di Karangasem. Mulai dari jagung serayu, kacang hingga kapas yang akan cocok di daerah Karangasem yang kering.

Bicara pengembangan kapas, menurutnya punya daya ekonomi yang besar jika digarap secara serius.

“Nanti kita kembangkan kapas di sana sebagai bahan pakaian, juga Peruri untuk kertas uang itu dari kapas. Sehingga sudah mulai langka nanti akan ditanam di Karangasem untuk meningkatkan pendapatan orang-orang miskin di situ,” jelas dia.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Petrus Salestinus

Serahkan Mandat ke Jokowi, Agus Rahardjo Cs Lakukan Manuver Politik

JAKARTA-Mantan Komisioner Komisi Pemeriksa Kekayaan Penyelenggara Negara (KPKPN), Petrus Salestinus

Commonwealth Targetkan Premi Unit Link Tumbuh 30 Persen

JAKARTA – Commonwealth Life menargetkan peningkatan pertumbuhan premi dari produk-produk