Penerima Beasiswa LPDP Harus Menghasilkan Inovasi

Monday 3 Aug 2015, 5 : 30 pm
by

DEPOK-Pemerintah meminta para mahasiswa Indonesia yang melanjutkan pendidikan tinggi ke luar negeri dengan fasilitas Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) agar mampu membangun jejaring yang pada gilirannya menghasilkan inovasi untuk kemajuan bangsa Indonesia. Apalagi, ke depannya dunia akan dikendalikan oleh bangsa yang bisa memikirkan inovasi-inovasi baru. Siapa yang bisa memikirkan 5 (lima) tahun ke depan ini, mereka yang berhasil. “Eranya smart. Saya tekankan, smart work bukan hard work,” kata Sekretaris Kabinet (Seskab) Andi Widjajanto kepada 128 mahasiswa Strata Dua (S2) dan Strata Tiga (S3), di Wisma Hijau, Depok, Jawa Barat, Senin (3/8).
LPDP telah membiayai 6.335 orang penerima beasiswa sejak dimulai pada tahun 2013. Dari 6.335 orang penerima beasiswa tersebut, sebanyak 4.543 orang peserta program magister/S2, 878 orang peserta program doktor/s3, 596 orang peserta program penyelesaian tesis, 273 orang peserta program penyelesaian disertasi, serta 45 orang peserta program keprofesian terutama untuk spesialis kedokteran. Saat ini, LPDP memiliki dana abadi sebesar Rp 15,6 triliun yang bersumber dari dana operasi APBN.
Menurutnya, masa pertumbuhan ekonomi yang didorong komoditas sudah selesai. Ke depannya akan dunia akan dikendalikan oleh bangsa yang bisa memikirkan inovasi-inovasi baru. “Ekspor batubara ,minyak, gas sudah selesai. Bahan-bahan jadi seperti sepatu, elektronik , baju, sudah selesai eranya,” jelasnya.
Berdasarkan pemantauan sebagian besar lembaga kajian ekonomi dunia, pada 3 (tiga) tahun ke depan, Indonesia yang saat ini berada di posisi 17 secara ekonomi akan menjadi 10 besar. Bahkan, nantinya bisa menjadi posisi ke 6 (enam) atau 7 (tujuh) di dunia, nomor 1 (satu) di Asia Tenggara, nomor 4 (empat) di Asia setelah Tiongkok, India, dan Jepang. “Ini sesuatu lompatan yeng luar biasa untuk Indonesia,” katanya.
Untuk itu, dia mendorong para mahasiswa penerima beasiswa LPDP yang akan belajar di perguruan-perguruan tinggi terkemuka di luar negeri untuk membangun jejaring, baik dengan teman-teman sesama mahasiswa di perguruan tinggi, maupun dengan diaspora Indonesia. “Usahakan ketemu mereka. Silahkan untuk berinteraksi, silahkan hubungan ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI). Kalian harus berjejaring. Jejaring itu bisa dimunculkan,” tutur Andi.
Seskab juga mengingatkan para mahasiswa, bahwa mereka harus mempunyai inovasi, dan bagaimana mereka bisa menyerap inovasi secepat mungkin untuk Indonesia. “Itu yang harus teman-teman kejar untuk Indonesia. Saya harapkan teman-teman betul-betul menjadi humasnya kita di pemerintah,” tutupnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Presiden: Usut Tuntas Otak Dibalik Penyiraman Air Keras ke Novel Baswedan

JAKARTA-Presiden Joko Widodo mengecam keras tindakan penyiraman air keras kepada

APBN Jadi Instrumen Menjaga Momentum Pertumbuhan Ekonomi

JAKARTA-Pemerintah terus berusaha melalui berbagai instrumen APBN, termasuk instrumen kebijakan