Penetrasi Digital Kunci Membangun Desa

Friday 10 Dec 2021, 12 : 31 am
by
Ilustrasi

JAKARTA-Para pemuda desa harus mampu mengimbangi percepatan penetrasi digital yang menjadikan kunci bagi perkembangan desanya masing-masing.

Dengan penetrasi digital potensi-petensi desa bisa dengan mudah dan cepat dipublikasikan, dikembangkan dan dipasarkan.

Sehingga mampu bersaing dengan para pemuda dan masyarakat di perkotaan.

“Untuk mengembangkan potensi yang dimiliki desa, dimana desa sangat mampu memberikan kontribusi besar ke kota-kota melalui pangan, energi, lingkungan serta tenaga kerja produktif terutama kepada pemuda-pemudi desa,” ujar Direktur Eksekutif Network Society Indonesia, Umar Halim dalam pembukaan webinar.

Nurul Hidayat mengungkapkan partisipasi dan peran yang paling berpengaruh dalam pembangunan desa adalah kreativitas para pemuda.

Berdasarkan penelitian BPS, 69,9 juta jiwa millennial berpengaruh dalam memajukan desa.

Data ini menunjukkan bahwa rasio demografi ini didominasi oleh pemuda.

Oleh sebab itu, berdayakanlah pemuda ini untuk pembangunan desa.

Apalagi, pemuda memiliki ruang dan potensi yang sangat luas untuk membangun desa.

Menurut Riza Darmaputra, yang akrab disapa Mas Riza, adapun Badan Usaha Milik Desa yang menjadi peluang terbesar untuk memajukan desa.

Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa diisi oleh anak-anak muda yang kreatif dan inovatif.
Pada dasarnya anak muda merupakan pribadi yang sangat berani untuk menghadapi tantangan.

Seperti pada peristiwa Rengasdengklok yang dipelopori oleh para pemuda.

Pada saat ini para pemuda sudah jarang ingin menjadi petani tetapi lebih memilih bekerja sama dengan desa dalam memberikan inovasi-inovasi terbaru untuk memajukan suatu desa.

Sama seperti Network Society Indonesia yang memiliki peran pengembangan mitigasi bencana berbasis kearifan lokal di desa.

Sementara itu, Ketua Umum DPP Asosiasi Pemerintah Desa seluruh Indonesia (APDESI) Surta Wijaya menyatakan pendidikan formal pada para pemuda menjadi salah satu potensi dalam memajukan desa.

“Melalui Pendidikan formal para pemuda memiliki etika dan wawasan yang baik,” terangnya.

Sementara itu, Guru Besar Komunikasi Universiti Kebangsaan Malaysia, Prof. Emeritus. Dr. Samsudin A. Rahim mengatakan, sebelum generasi muda membangun desa, karakter diri mereka harus dibangun terlebih dahulu agar mampu berfikir positif dan dapat menghadapi tantangan yang akan datang.

Cara mengetahui potensi para pemuda dapat terlihat dari minat mereka.

“Dan yang terpenting dalam pembentukan jati diri serta kemahiran pemuda dapat diisi dengan kegiatan-kegiatan positif sebagai bekal untuk pembangunan desa mereka,” ungkapnya.

Tantangan global dalam membangun desa melalui kreativitas kaum muda harus mengikuti tren dunia seperti sumber daya manusia yang inovatif dan harus cepat merespon perubahan.

Lalu daya saing dan promosi produk harus unggul serta standarisasi produk barang dan jasa harus lebih baik.

Terus mengikuti perkembangan teknologi yang ada agar tidak tertinggal dengan tren dunia.

“Dalam pembangunan desa Pemuda sangat berperan penting untuk memajukan pembangunan desa. Dengan memberikan ide, inovatif, dan gagasan dalam mengelola potensi desa. Meningkatkan pelatihan kewirausahaan dan mengembangkan ekonomi desa dengan cara memulai penggunaan e-commerce juga mengembangkan pertanian organik,” ujar Budi Arie Setiadi hal tersebut disampaikan dalam Webinar Membangun Desa Melalui Kreativitas Pemuda yang diselenggarakan oleh Network Society Indonesia pada tanggal 9 Desember 2021.

Peserta Webinar ini dihadiri oleh 120 lebih peserta diantaranya kepala desa dan pemuda serta pendamping desa.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

86,7% Total ULN Didominasi Utang Jangka Panjang

JAKARTA-Bank Indonesia (BI) mencatat posisi Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia

UKM di Surabaya Dapat Kontrak Dagang Senilai USD 251.460

JAKARTA-Pengusaha Jepang Takashi Hagimoto yang didatangkan oleh Indonesian Trade Promotion