Pengusaha Digembleng Strategi Ekspor ke Uni Eropa dan Tiongkok

Wednesday 4 Nov 2015, 1 : 35 pm
by

JAKARTA-Kementrian Perdagangan (Kemendag) terus bertekad meningkat volume ekspor nasional. Salah satu langkahnya dengan menggembleng ratusan pengusaha Indonesia agar semakin tangguh meningkatkan ekspor ke Uni Eropa dan Tiongkok. “Pengusaha Indonesia harus lebih memahami strategi ekspor ke Uni Eropa dan Tiongkok agar ekspor nasional makin meningkat,” tegas Direktur Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen Widodo dalam sosialisasi tentang INATRIMS (Indonesia Technical Requirements Information System) di Jakarta, Rabu (4/11).

Sosialisasi dilakukan kepada anggota Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) dengan tema “Peningkatan Akses Pasar Ekspor ke Uni Eropa dan Tiongkok melalui INATRIMS.” Sosialisasi ini merupakan tindak lanjut nota kesepahaman antara Kemendag dengan APINDO untuk membina dan mengembangkan pelaku usaha nasional dalam upaya peningkatan ekspor.

INATRIMS didedikasikan untuk membantu eksportir Indonesia dalam mengakses persyaratan teknis negara tujuan ekspor ke Uni Eropa dan Tiongkok. “Direncanakan pada 2015 ini INATRIMS dikembangkan juga untuk negara Amerika Serikat, Timur Tengah, dan Korea Selatan,” tambah Widodo.

INATRIMS dikembangkan bersama delapan kementerian/lembaga, yaitu Kemendag, Kementerian Perindustrian, Kementerian Pertanian, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Badan Standardisasi Nasional (BSN), Komite Akreditasi Nasional (KAN), Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), serta Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), dimana Kemendag merupakan koordinatornya.

Widodo menjelaskan, INATRIMS merupakan portal berbahasa Indonesia yang berisi persyaratan dan regulasi teknis negara tujuan ekspor. INATRIMS lahir dari implementasi salah satu bantuan Uni Eropa melalui Trade Support Program II (TSP II) pada 2009. Melalui TSP II, Uni Eropa membantu memfasilitasi ekspor Indonesia ke pasar internasional, meningkatkan infrastruktur mutu ekspor, dan meningkatkan keberterimaan produk Indonesia di pasar internasional yang salah satunya ialah program pembangunan sistem informasi tentang persyaratan dan regulasi teknis negara tujuan. Program tersebut kemudian diwujudkan dengan INATRIMS yang dapat diakses di http://inatrims.kemendag.go.id tanpa dikenakan biaya.

Perkuat UKM

Sementara itu, dalam sosialisasi INATRIM, anggota APINDO yang menjadi peserta adalah para pelaku usaha yang terdiri dari UKM/IKM yang belum pernah melakukan ekspor namun memiliki komitmen untuk ekspor, dan pelaku usaha yang berorientasi ekspor namun masih menghadapi kendala persyaratan memasuki pasar suatu negara.

Widodo mengungkapkan, UKM memiliki peranan penting dalam laju pertumbuhan perekonomian masyarakat. UKM membantu negara/pemerintah dalam hal penciptaan lapangan kerja baru. UKM juga banyak menciptakan unit kerja baru yang menggunakan tenaga-tenaga baru sehingga dapat mendukung pendapatan rumah tangga. “UKM memiliki fleksibilitas yang tinggi jika dibandingkan dengan usaha yang berkapasitas lebih besar. Oleh karena itu perkembangan UKM di Indonesia perlu mendapat perhatian yang khusus dan dukungan informasi akurat, agar terjadi link bisnis yang terarah antara pelaku UKM dengan elemen daya saing usaha,” ujar Widodo.

Selain INATRIMS, Kemendag juga memiliki Customer Service Center (CSC) yang dibentuk sebagai pelayanan terpadu untuk memberikan kemudahan bagi pelaku usaha dalam memperoleh berbagai informasi perdagangan ekspor. Layanan tersebut seperti informasi layanan konsultasi bisnis, informasi pameran, dan pelatihan, serta business matching dan pendampingannya.

Melalui berbagai kemudahan yang disiapkan Kemendag, Widodo mengharapkan pelaku usaha dapat memanfaatkannya guna meningkatkan akses terhadap persyaratan standar dan peraturan teknis negara tujuan ekspor yang akhirnya dapat mendorong peningkatan ekspor.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Bawaslu: 14 Pengawas Pemilu Meninggal, 85 Orang Dirawat Inap

JAKARTA-Pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak yang digelar Rabu (17/4) lalu

Menperin: Songket Iddhi, ”Branding” Kain Khas Indonesia

JAKARTA-Strategi pemasaran kain tradisional Nusantara didorong ke jenjang selanjutnya guna