Penurunan NPF Topang Kenaikan Laba Bersih FIF di 2021 Jadi Rp2,47 Triliun

Wednesday 23 Mar 2022, 10 : 26 pm
by
PT Federal International Finance

JAKARTA-Anak Usaha PT Astra International Tbk (ASII), PT Federal International Finance (FIF) melaporkan bahwa sepanjang 2021 perseroan mampu membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 65,8 persen (year-on-year) menjadi Rp2,47 triliun.

Menurut Collection Remedial and Recovery Management Division Head FIF Group, Riadi Masdaya di Jakarta, Rabu (23/3), pada Tahun Buku 2021 perolehan laba bersih FIF mencapai Rp2,47 triliun atau mengalami kenaikan dibanding setahun sebelumnya yang senilai Rp1,49 triliun.

Riadi menyatakan, kinerja keuangan FIF di sepanjang 2021 yang mencatatkan hasil positif didukung oleh perbaikan kegiatan operasional bisnis perusahaan dan pengelolaan kontrak customer dalam proses penagihan.

Perbaikan kinerja FIF pada tahun lalu tercermin dari rasio pembiayaan bermasalah (NPF) yang mengalami penurunan menjadi 0,9 persen dari sebesar 1,5 persen.

“Non-performing financing menjadi indikator sehatnya sebuah perusahaan pembiayaan,” ucapnya.

Dia menyebutkan, NPF merupakan indikator utama kinerja sebuah perusahaan pembiayaan yang merepresentasikan jumlah kontrak dengan kredit macet dibandingkan dengan total seluruh kontrak.

“Membaiknya kinerja FIF didukung oleh proses pengelolaan kontrak dan penagihan yang sesuai dengan regulasi, baik dari peraturan pemerintah maupun SOP di perusahaan,” ujar Riadi.

Di tengah peningkatan jumlah customer, kata Riadi, proses dan sistem pengelolaan kontrak dan penagihan menjadi salah satu faktor kesuksesan lancarnya pelunasan kredit pada perusahaan pembiayaan.

“Dalam operasionalnya, sebagai langkah mitigasi munculnya kredit macet, treatment yang dilakukan FIF terbagi menjadi dua proses, yaitu penagihan dan remedial. Perbedaan dari kedua proses tersebut adalah berdasarkan lamanya keterlambatan pembayaran angsuran yang dilakukan oleh customer,” tutur Riadi.

Pada laporan keuangan ASII untuk Tahun Buku 2021, laba bersih divisi jasa keuangan mengalami kenaikan 49 persen (y-o-y) menjadi Rp4,9 triliun, terutama disebabkan oleh peningkatan kontribusi dari bisnis pembiayaan konsumen dan asuransi umum.

Sebagaimana diketahui, laba bersih ASII di 2021 mencapai Rp20,2 triliun atau bertumbuh 25 persen (y-o-y).

Adapun nilai pembiayaan baru pada bisnis pembiayaan konsumen ASII meningkat 25 persen (y-o-y) menjadi Rp83,5 triliun.

Kontribusi laba bersih dari Grup perusahaan yang fokus pada pembiayaan mobil meningkat 70 persen menjadi Rp1,4 triliun, sedangkan kontribusi laba bersih dari FIF yang fokus pada pembiayaan sepeda motor meningkat 66 persen menjadi Rp2,5 triliun.

Sementara itu, nilai pembiayaan baru yang disalurkan oleh unit usaha ASII yang fokus pada pembiayaan alat berat meningkat sebesar 88 persen (y-o-y) menjadi Rp6,7 triliun. Kontribusi laba bersih dari divisi ini meningkat 85 persen menjadi Rp74 miliar.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Fokus Bisnis Sektor Pertanian, MenkopUKM Bentuk Korporatisasi Petani

BOGOR-Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menegaskan akan fokus dalam

Pemerintah Harus Prioritaskan Industri Manufaktur

BALI-Pertumbuhan ekonomi Indonesia diharapkan kuat dan tidak terpengaruh tekanan ekonomi