JAKARTA-PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) meraih laba US$145,32 juta (US$0,006 per saham) per Juni 2023, turun 39,08% jika dibandingkan US$238,56 juta (US$0,010 per saham) per Juni 2022.
Penurunan laba PGAS, menurut laporan keuangan Juni 2023 yang diumumkan Senin (4/9) disebabkan antara lain oleh, kenaikan beban pokok pendapatan sebesar 7,27% jadi US$1,41 miliar pada Januari-Juni 2023, dari US$1,31 miliar pada Januari-Juni 2022.
Peningkatan beban pokok pendapatan di atas mengakibatkan laba kotor PGAS turun 12,54% jadi US$368,11 juta pada Januari-Juni 2023, dibanding US$420,91 juta pada Januari-Juni 2022.
Kendati laba turun, emiten distributor gas milik negara itu mencatat kenaikan pendapatan usaha sebesar 2,57% menjadi US$1,78 miliar pada Januari-Juni 2023, dari US$1,74 miliar pada periode sama 2022.
Segmen niaga gas bumi mendominasi pendapatan PGAS per Juni 2022 yakni US$1,24 miliar.
Penjualan gas niaga didapat dari pelanggan industri dan komersial US$1,22 miliar, pelanggan rumah tangga US$10,29 juta, dan SPBG US$1,64 juta.
Per Juni 2023, total utang PGAS sebesar US$3,57 miliar, turun 4,67% dari US$3,75 miliar per Desember 2022.
Ini terdiri atas utang jangka pendek US$1,93 miliar dan utang jangka panjang US$1,64 miliar.
Jumlah ekuitas PGAS per Juni 2023 sebesar US$3,35 miliar, turun 2,45% dari US$3,44 miliar per Desember 2022. (ANES)