Percepat Ekonomi NTB, KemenPUPR Kucurkan Dana Rp 2,1 Triliun

Thursday 11 Feb 2016, 2 : 44 pm
by
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono/dok pupr.go.id

MATARAM-Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mendorong percepatan pengembangan ekonomi wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan kucurkan anggaran sekitar Rp 2,1 Triliun di tahun 2016 ini.

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono menjelaskan anggaran yang tercantum dalam agenda RPJMN 2015-2019 dialokasikan membangun akses jalan ke kawasan-kawasan wisata dan sentra pangan, menata kawasan permukiman, mengembangkan sistem penyediaan air minum dan sistem penyehatan lingkungan permukiman. Selain itu, PUPR lanjutkan pembangunan sejumlah bendungan, meningkatkan jaringan sumber daya air dan jaringan pemanfaatan air dan menyediakan perumahan untuk masyarakat.

Basuki menjelaskan di tahun 2016 ini Provinsi NTB juga memperoleh Dana Alokasi Khusus (DAK) bidang jalan jalan sebesar Rp 416,1 Miliar, DAK Irigasi Rp 73, 9 Miliar, DAK Air Minum Rp 34,6 Miliar,  DAK Sanitasi Rp 32,1 Miliar, dan DAK Perumahan sekitar Rp 5,9 Miliar. “Kebijakan DAK ini merupakan bagian dari komitmen Kementerian PUPR mendukung desentralisasi fiskal kabupaten/kota dalam pelayanan dasar dan penggerak ekonomi local,” ujarnya disela-sela menghadiri peringatan Hari Pers Nasional di Lombok, NTB.

Sesuai kebijakan Kementerian PUPR dalam mendukung agenda Nawacita, khususmya agenda ketahanan pangan, Kementerian PUPR melanjutkan penyelesaian proyek strategis pembangunan bendungan Tanju dan bendungan Mila di tahun 2016 dengan biaya sebesar Rp 127 Miliar dengan sistem tahun jamak.

Bendungan Tanju dan Mila ini merupakan kelanjutan dari penandatangan kontrak pada 22 Juni 2015 lalu. Kedua bendungan ini direncanakan dibangun selama 3,5 tahun yang mampu menyediakan daya tampung masing-masing sebesar 18,27 juta meter kubik dan 6,57 juta meter kubik guna mendukung irigasi seluas 3, 93 ribu hektar. Tidak hanya di sektor pertanian, kedua bendungan itu ternyata mampu menghasillkan listrik sebesar 0,5 MW.

Demikian pula, dalam konteks agenda kepariwisataan, Kementerian PUPR mendukung pengembangan infrastruktur di Pulau Lombok maupun Pulau Sumbawa. Salah satunya,  dukungan untuk Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika di Lombok Tengah. Kawasan Mandalika ini menonjolkan potensi wisata yang indah seperti pantai Kuta, pantai Serenting, Tanjung Aan, pantai Keliuew, dan pantai Gerupuk. Sebagaimana diketahui, KEK Pariwisata Mandalika ini ditetapkan dengan PP No. 52 tahun 2014 dengan kawasan seluas 1.035 hektar. Kawasan Mandalika menjadi destinasi wisata baru diluar Pulau Bali yang diperkirakan menyerap 58.700 tenaga kerja.

Kebijakan anggaran Kementerian PUPR ini sejalan dengan skenario pengembangan 2 Wilayah Pengembangan Strategis (WPS) di NTB, yakni WPS Tanjung-Mataram-Mandalika maupun WPS Sumbawa Besar-Dompu-Bima. Hal ini merupakan realisasi dari desain kewilayahan NTB dalam RPJMN 2015-2019 sebagai pintu gerbang pariwisata ekologis dan ekonomi berbasis maritim

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Polisi Ringkus Komplotan Pemeras Terminal Bungurasih

SURABAYA- Unit Premanisme Subdit III Jatanras Direktorat Kriminal Umum (Ditreskrimum)

Said Abdullah Harapkan Omnibus Law Meningkatkan Penerimaan Pajak Nasional

JAKARTA-Pemerintah tengah merumuskan Rancangan Undang-Undang (RUU) Ketentuan Umum dan Fasilitas