Peredaran Uang Palsu Meningkat Jelang Lebaran

Tuesday 23 Jul 2013, 12 : 17 am
by

JAKARTA-Bank Indonesia (BI)  meminta masyarakat mewaspadai kemungkinan bakal maraknya peredaran uang palsu menjelang Lebaran tahun ini. BI mencatat peredaran uang palsu di setiap bulannya sudah mencapai 4.000 lembar. “Untuk menanggulanginya (peredaran uang palsu), kami sudah bekerjasama dengan instansi terkait. Kami terus melakukan sosialisasi peredaraan uang palsu ke masyarat,” ujar Deputi Gubernur BI, Ronald Waas di Lapangan Parkir IRTI Monas Jakarta, Senin (22/7).

Ronald mengaku, peredaran uang palsu di masyarakat sebenarnya tidak hanya terjadi menjelang hari raya lebaran saja, namun juga beredar pada hari-hari umumnya. Akan tetapi, intensitas peredaran uang palsu lebih meningkat menjelang Hari Raya Idul Fitri. “BI sudah melakukan sejumlah langkah untuk menanggulangi hal ini, supaya masyarakat tidak terjebak,” jelas dia.

Meski demikian, lanjut Ronald, BI masih menghadapi sejumlah kendala untuk menghilangkan praktik peredaran uang palsu di tengah masyarakat. Sehingga, BI berharap agar industri perbankan bisa ikut meningkatkan kewaspadaan terhadap peredaran uang palsu. “Kami minta kepada bank-bank untuk bisa bekerjasama dengan BI, terutama menjelang Hari Raya Lebaran. Kami juga melakukan sosialisasi agar masyarakat mudah memahami mana uang palsu dan mana uang yang benar,” tutur Ronald.

Pada tahun mendatang, kata Ronald, BI meyakini akan mampu menekan secara signifikan peredaran uang palsu menjelang Lebaran. BI akan lebih intensif memperketat kontrol peredaran uang palsu dan meningkatkan kerjasama dengan perbankan. “Kendalanya yang utama itu akses ke masyarakat,” imbuh dia.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Ikan Bandeng Impor Masuk Indonesia

JAKARTA-Pemerintah memasukkan dua jenis ikan masuk menjadi kebutuhan pokok pangan.
Pefindo telah menyematkan prospek CreditWatch dengan Implikasi Negatif terhadap peringkat ISAT, sehubungan dengan rencana penggabungan usaha dengan Tri yang diharapkan selesai pada Desember 2021

Pefindo Koreksi Proyeksi Penerbitan Surat Utang Korporasi di 2020 Jadi Rp110,95 T

JAKARTA-Kekhawatiran terhadap dampak negatif dari kondisi pandemi Covid-19 telah memicu