Perlambatan Ekonomi Cina, Double Impact Terhadap Indonesia

Thursday 17 Mar 2016, 11 : 20 pm
by

JAKARTA-Pemerintah Indonesia harus benar-benar mewaspadai perlambatan ekonomi China karena krisis di negeri ginseng itu bisa berdampak luas (double impact) terhadap perekonomian Indonesia. Apalagi, dampak melemahnya ekonomi China lebih dasyat di bandingkan dengan perlambatan ekonomi di belahan dunia lainnya. “Perlambatan ekonomi China harus diantisipasi dengan cermat,” ujar Office of Chief Economist, PT Bank Mandiri Tbk, Andry Asmoro dalam acara Outlook Mining Tahun 2016 di Hotel Dharmawangsa, Jakarta Rabu (16/03).

Menurut Andry, pengaruh ekonomi China terhadap Indonesia sangat besar. Indikasinya, setiap 1% perlambatan ekonomi Cina akan mendorong pelemahan ekonomi Indonesia sebesar 0,11 persen. Misalnya pertumbuhan ekonomi Indonesia seharusnya 6 persen, tapi karena terjadi perlambatan ekonomi di Cina maka ekonomi Indonesia akan tumbuh hanya 5,8 persen.

Sedangkan jika ekonomi AS melemah 1 persen maka ekonomi Indonesia akan turun cuma 0,05 persen direct impact. “Artinya, pertumbuhan ekonomi Cina itu memiliki double impact dibandingkan AS terhadap Indonesia. Ini memang yang kwatirkan di tahun 2016 ini,”ujarnya.

Namun demikian, dia berharap penurunan pertumbuhan ekonomi di 2016 ini tidak terlalu besar. Kalau ekonomi mengalami hard landing mungkin kita tidak bisa lihat Rupiah bertahan di bawah 13.000 ribu. Tapi kalau sampai Cina mengalami hard landing, tidak perlu ditahan, malah kebalik lagi, rupiahnya bisa di atas 14.000 ribu lagi,” terangnya.

Di tengah situasi seperti itu, industry perbankan sedikit lebih menjanjikan, terutama di sector komoditi. Bank sendiri lebih tertarik di sector perkebunan, terutama di CPO. “Kalau kita di sector perkebunan, terutama CPO meningkat jauh lebih tinggi lagi dibandingkan dengan coal sector,” ujarnya.

Dia mengakui, dalam 2 tahun terakhir (2014-2015) CPO sempat turun 33 persen. Namun, tahun ini relative rebound sampai dengan 17 persen. “Rubber sendiri tumbuh 15 persen. Indonesia kenapa sangat tergantung dengan Cina, karena Indonesia sangat happy untuk sektor komoditi. Di antara Negara ASEAN, eksport Indonesia dari sector komoditi rationya sebesar 8 persen. Kalau dari sisi manufakturnya hanya 8,6 persen. Kita nomor dua tertinggi dibandingkan dengan Brunai,” urainya.

Dibandingkan dengan Negara-negara selevel, Indonesia relative tinggi proporsi komoditi eksportnya dibandingkan Thailand dan Malaysia.

Tercatat Malaysia cuma 30 persen, sementara Thailand hanya 18,5 persen.   Sehingga fluktuasi harga komoditi masih akan berperan di 2016 ini. Walaupun upaya pemerintah yang mendorong industrialisasi belum berdampak besar di 2016. “Mungkin bisa berdampak di 2017 nanti. Harapan kami infrastruktur bisa berjalan mulai pada kwartal pertama. Itu akan berdampak relative besar,” tuturnya.

Lebih lanjut, dia menjelaskan tidak semua daerah di Indonesia mengalami kesulitan ekonomi. Terbukti, perekonomian wilayah Indonesia Timur tumbuh sangat signifikan. Bahkan angka pertumbuhannya jauh melebih pertumbuhan ekonomi Nasional. “Kalau di Tahun 2015 primadonya adalah di Propinsi Sulawesi dengan angka pertumbuhan ekonomi diatas 6 persen, Gorontalo 6 prsen, Sulteng bisa tumbuh 15 persen dan NTB bisa tumbuh 15 persen. Ini benar-benar surprise.” imbuhnya.

Sementara di Daerah Sumatra dan Kalimantan, ekonominya negative. “Jadi daerah-daerah produsen batubara dan minyak justru mengalami kontraksi ekonomi. Jadi selama harga minyak masih dikisaran seperti sekarang ini, mungkin saja di daerah Kaltim,Aceh,Riau masih angka merah,” urainya.

Sementara di daerah-daerah yang berbasis perkebunan relative masih bisa tertolong. Yang tetap menjadi favorit adalah sector-sektor yang domestic base. “Misalnya, informasi dan komunikasi, konstruksi dan agriculture,” pungkasnya. (Elvis Cynthia)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Situs Web AFN Milik Discovery Asia Pacific Diluncurkan Dalam Bahasa Indonesia dan Melayu

SINGAPURA-Situs Web Asian Food Network (AFN) milik Discovery Asia Pacific

Golkar Bangun Gedung Baru Di HUT Ke-52

JAKARTA-Keinginan kader agar Partai Golkar memiliki gedung baru kini terkabulkan.