Perpustakaan Diurus, Kemampuan Literasi Anak Meningkat

Monday 4 Apr 2022, 9 : 26 am
by
Siswa-siswi kelas 6 SDM Mbatakapidu sedang membaca di perpustkaan sekolah mereka, Jumat (1/4/2022). Setelah membaca sebuah buku, siswa diwajibkan untuk menuliskan ulang isi bacaan dengan bahasa mereka sendiri sebelum dibacakan kepada siswa yang lainnya. (Foto:Lex)

Oleh: Alex Japalatu

Perpustakaan pada tingkat Sekolah Dasar dibangun untuk meningkatkan kemampuan literasi dan pengetahuan peserta didik. Tiga buah perpustakaan dari tiga sekolah di pedalaman Sumba Timur, NTT berupaya menaikkan kemampuan literasi peserta didiknya dengan mengelola  perpustakaan sekolah mereka secara serius.

Perpustakaan ditangani secara berjejaring lintas Lembaga; sekolah, Inovasi untuk Anak Indonesia (INOVASI) dan Taman Bacaan Pelangi (TBP) untuk menghadirkan manajemen pengelolaan  dan buku-buku yang sesuai dengan tingkat kemampuan siswa.

Dalam rangka Hari Buku Anak Internasional yang diperingati setiap tanggal 2 April, kami menyajikan tulisan ini

SDM Mbatakapidu, Desa Mbatakapidu, Kecamatan Kota Waingapu telah memiliki perpustakaan sekolah atas upaya mandiri yang dibiayai dari dana BOS APBN tahun 2018.  Sekolah ini berjarak 15 km, berada  di sebelah selatan Waingapu, ibukota Sumba Timur.

Perpustakaan sekolah berupa sebuah gedung tersendiri  dengan ruangan berukuran 6 x 7 meter. Buku-buku ditata rapi, disusun atas-bawah sesuai tingkat kemampuan membaca siswa. Rak bawah adalah buku-buku penuh gambar dengan sedikit tulisan, khusus bagi siswa kelas awal.

Sementara rak atas berisi buku-buku bagi siswa kelas atas yang sudah lancar membaca yakni siswa-siswi kelas 4, 5 dan 6.

“Kami membangun perpustakaan ini supaya anak-anak bisa mengisi waktu luang mereka pas istirahat. Tapi kami juga mempunyai jam wajib membaca untuk setiap kelas, dibagi dari hari Senin sampai Sabtu,” kata Yunitha May Atanumba, Kepala Sekolah SDM Mbatakapidu.

Ketika pandemi Covid melanda Indonesia dan belajar tatap muka ditiadakan, praktis perpustakaan ditutup. Meskipun demikian para guru tetap berkeliling ke beberapa titik untuk memberikan penugasan kepada siswa-siswa mereka.

Buku-buku perpustakaan juga dibawa untuk dipinjamkan kepada mereka. Belajar online tak dapat dilakukan karena sinyal telepon belum masuk ke wilayah ini.

“Kami di sini tidak ada sinyal sama sekali. Jadi pembelajaran online tidak bisa dilakukan. Maka guru-guru datang ke setiap kampung asal siswa untuk memberi dan mengambil tugas. Juga meminjamkan buku dan mengambil yang lama,” kata dia.

Siswa-siswa SDM Mbatakapidu berasal dari Kampung Landa, Watu Mamoha, Maringu lambi, Menggit dan Walunggalu.

“Paling jauh sekitar 5-7 kilometer dari sekolah. Nah, kalau pas musim hujan dan sungai di bawah sekolah ini banjir, anak-anak tidak bisa lewat sudah,” jelas Yunitha lagi.

Diakui Yunitha, keberadaan perpustakaan di sekolah mereka telah banyak membantu menaikkan kemampuan literasi siswa. Bagi kelas awal, ada buku-buku yang lebih banyak gambarnya, sementara kelas atas yang telah lancar membaca, diberi bacaan yang tulisannya banyak.

Ketika berkunjung ke sekolah ini pada Jumat (1/4/2022), siswa kelas 6 mendapat giliran memakai perpustakaan. Mereka mengambil buku yang disukai pada rak bagian atas, membaca dalam hati pada meja-meja yang sudah disiapkan.

Guru wali kelas membagikan kertas hvs, sebab nanti usai membaca mereka harus menuliskan ulang isi bacaannya.

“Dengan memberi tugas menuliskan kembali isi bacaan, mereka dapat meningkatkan kemampuan literasinya. Perpustakaan ini sangat bermanfaat bagi anak-anak kami. Kemampuan membaca siswa-siswi kami berkembang sangat pesat,” kata Ibu Lambu Heutu, Wali Kelas 6.

Perpustakaan Ramah Anak

Sekolah lain yang telah memiliki perpustakaan dan dimanfaatkan secara maksimal adalah SD Inpres Laipori, Desa Palakahembi, Kecamatan Pandawai, 28 km ke arah timur kota Waingapu. Perpustakaan menempati sebuah ruang berukuran 7x 8 meter dengan dinding-dinding yang dilukis.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Naikkan Subsidi Parpol, Pemerintah Berupaya Mandulkan Parpol

JAKARTA-Kenaikan dana subsidi partai politik dari Rp108/suara menjadi Rp1.000/suara sebagai

KPU: Jero Wacik Tetap Dilantik Jadi Anggota DPR

JAKARTA-Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik secara