JAKARTA-Pemerintah mengaku bakal mendorong perusahaan skala usaha kecil dan menengah (UKM) untuk melakukan penawaran umum perdana saham (IPO) di tengah maraknya isu terkait kualitas emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI).
“Kami dengan Bursa menargetkan sepuluh (UKM) yang listing. Kami sudah ada kerjasama untuk inkubasi,” kata Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki di Gedung BEI Jakarta, Senin (10/7).
Seperti diketahui, BEI memiliki program IDX Incubator sebagai upaya melakukan pembinaan dan edukasi kepada calon emiten dengan skala aset yang kecil agar dapat melakukan IPO dan mencatatkan sahamnya di Papan Akselerasi.
Pada hari ini, lanjut Teten, PT Platinum Wahab Nusantara Tbk (TGUK) yang memiliki aset Rp76,16 miliar per 31 Desember 2022 telah mencatatkan saham di BEI, setelah berhasil meraup dana masyarakat sebesar Rp117,86 melalui IPO.
“Jadi kami optimistis perusahaan kecil menengah yang go public harus terus didorong. Karena struktur ekonomi kita masih dominan mikro,” ucap Teten.
Dia mengungkapkan, sebanyak sepuluh calon emiten yang sedang mengantre untuk IPO, sebagian besar masuk ke dalam sektor makanan dan minuman.
“Yang kami dampingi sudah sepuluh perusahaan. Potensinya besar dan kami berharap struktur ekonomi besar,” tuturnya.
Sebelumnya, Direktur Utama BEI, Iman Rachman menyampaikan bahwa Bursa akan mendorong pelaksanaan IPO yang berkualitas, seiring dengan upaya mengangkat kembali angka rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) yang berada dalam tren menurun.
Menurut Iman, langkah BEI dalam meningkatkan RNTH tidak melulu memacu demand side yang terkait dengan upaya memperbanyak jumlah investor yang bertransaksi.
Komentari tentang post ini