Pilih Perkuat Struktur Modal, Tahun Ini BSDE Tak Bagikan Dividen

Sunday 19 Jun 2022, 7 : 01 pm
by
PT Bumi Serpong Damai Tbk

JAKARTA-PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) pada tahun ini, menyepakati untuk tidak membagikan dividen kepada para pemegang saham, lantaran perseroan lebih memilih untuk memperkuat struktur permodalan dalam upaya menciptakan pertumbuhan berkelanjutan.

Berdasarkan risalah RUPS Tahunan BSDE yang digelar kemarin (16/6) di Tangerang, para pemegang saham telah menyetujui rencana perseroan untuk tidak membagikan dividen.

Pada tahun lalu, laba bersih Bumi Serpong Damai mencapai Rp1,35 triliun.

Perolehan laba bersih BSDE Tahun Buku 2021 tersebut, —setelah dikurangi untuk dana cadangan senilai Rp2 miliar— akan dibukukan sebagai laba ditahan, sejalan dengan upaya perseroan untuk memperkuat struktur permodalan.

Menurut Direktur BSDE, Hermawan Wijaya dalam keterangan resmi perseroan, upaya penguatan permodalan tersebut untuk mendukung pengembangan sejumlah proyek properti yang akan dikerjakan di 2022.

“Saat ini BSDE memiliki persediaan real estat senilai Rp5,73 triliun yang terdiri dari akun tanah dan bangunan yang siap dijual, serta bangunan yang sedang dalam tahap konstruksi. Untuk persediaan dalam kategori tanah dan bangunan yang siap dijual hingga akhir Maret 2022 tercatat sebesar Rp3,21 triliun,” demikian disampaikan Hermawan.

Dia menyebutkan, Proyek BSD City dan The Element tercatat sebagai proyek dengan persediaan terbesar, yakni Rp2,01 triliun.

Kemudian proyek dengan persediaan tanah dan bangunan yang siap dijual selanjutnya adalah Klaska Residence Rp286,19 miliar dan South Gate Rp239,71 miliar.

Sedangkan kategori bangunan yang sedang dikonstruksi tercatat memiliki persediaan senilai Rp2,52 triliun.

Proyek BSD City dan The Element menjadi proyek dengan kontribusi tertinggi, yakni Rp788,32 miliar.

“Kami terus berupaya meningkatkan produksi real estat yang berkualitas untuk memenuhi tingginya permintaan konsumen. Pulihnya aktivitas masyarakat dan perekonomian pada masa transisi dari pandemi ke endemi membuat manajemen kian optimistis,” paparnya.

Hermawan meyakini, target prapenjualan di 2022 yang sebesar Rp7,7 triliun bakal tercapai, terlebih lagi adanya dukungan dari pemerintah berupa insentif keringanan PPN yang masih berlanjut di tahun ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Moeldoko: LBH HKTI Harus Jadi Alat Perjuangan Hak-hak Petani

JAKARTA-Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Himpunan Kerukunan Tani Indonesia

Tahun 2023, Daerah Rentan Rawan Pangan Menurun

DEPOK-Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) merilis hasil penyusunan Peta