Politik Kondusif, Pemerintah Optimistis Hadapi Pelemahan Ekonomi

Thursday 10 Sep 2015, 9 : 02 pm
by

JAKARTA-Presiden Joko Widodo kembali menyampaikan rasa optimismenya terkait kondisi ekonomi nasional. Saat bertemu dengan Forum Rektor, di Istana Negara, Jakarta, Kamis (10/9), Presiden Jokowi mengatakan Indonesia akan mampu menghadapi pelemahan ekonomi global. Keyakinan ini ditopang oleh situasi keamanan dan politik di Indonesia semakin kondusif. “Yang penting, diperlukan sikap tenang, selalu optimis, dan kerja keras dalam menghadapi semua tantangan. Pesan ini harus sampai kepada para pelaku usaha dan seluruh rakyat Indonesia,” ucap Presiden.

Keyakinan Presiden akan membaiknya kondisi ekonomi domestik bukan tanpa sebab. Saat ini, jelasnya,  seluruh indikator ekonomi Indonesia masih lebih baik dibandingkan dengan masa krisis yang terjadi pada tahun 1998 dan 2008. Akan tetapi, diperlukan kerja keras untuk menggerakkan ekonomi nasioal.

Pemerintah jelasnya, telah mengeluarkan paket kebijakan ekonomi yang bertujuan untuk menggerakkan sektor riil. Paket ekonomi ini juga untuk meningkatkan daya serap anggaran, serta mendorong penyerapa Dana Desa untuk kegiatan padat karya. “Pemerintah juga telah melakukan percepatan realisasi proyek-proyek infrastruktur seperti bendungan, saluran irigasi, pembangkit listrik, jalan tol, dan pelabuhan,” papar Presiden Jokowi.

Sementara berkenaan dengan penyerapan anggaran, Presiden Jokowi mengatakan kondisi ini terjadi karena pengguna anggaran sangat berhati-hati  akibat khawatir dikriminalisasi. Disamping itu, rendahnya penyerapan anggaran juga karena banyaknya aturan yang tumpang tindih.

Untuk itu, Presiden Jokowi menekankan pentingnya dilakukan deregulasi aturan-aturan yang menghambat proses percepatan laju perekonomian nasional.

Masukan Rektor

Sementara itu para rektor yang tergabung dalam Forum Rektor dalam kesempatan itu juga menyampaikan beberapa masukan kepada Presiden Jokowi.

Keterangan tertulis Tim Komunikasi Presiden, Ari Dwipayana mengatakan masukan para rector ini antara lain. Pertama, tentang perlunya regulasi pada peraturan yang mengatur perguruan tinggi, sehingga Kementerian Ristek dan Dikti diharapkan mampu memainkan peran fasilitatif. Deregulasi ini penting agar ada kepastian hukum, koherensi, dan konsistensi peraturan.

Kedua, perlunya insentif bagi kalangan industri yang menggunakan hasil riset perguruan tinggi. Insentif ini dapat digunakan untuk pengembangan riset di perguruan tinggi tersebut.

Ketiga, adanya kebijakan yang mendukung hilirisasi riset, termasuk keberpihakan pemerintah dalam mendukung hilirisasi hasil riset perguruan tinggi, dan pemberian insentif bagi industri untuk bekerjasama dengan perguruan tinggi.

Terakhir, para rektor juga menyampaikan harapan agar ada penambahan bantuan bagi mahasiswa tidak mampu, termasuk juga Bantuan Operasional  Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN).

Presiden Jokowi menanggapi positif semua usulan dari para rektor tersebut. Disamping menyampaikan komitmen untuk memberi bantuan kepada mahasiswa tidak mampu, Presiden Jokowi juga meminta para rektor untuk terus memberikan masukan baik secara langsung maupun melalui Menteri Sekretaris Negara.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Kemenperin Kembangkan Teknologi Sistem Pemantauan Air Limbah dan Emisi Real Time

JAKARTA-Peta jalan Making Indonesia 4.0 memuat 10 prioritas nasional yang

Ditanya Ganjar Pilih Sekolah Gratis atau Makan Gratis? Ini Jawaban Rakyat

YOGYAKARTA–Calon presiden (capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo menanyakan kepada