Presiden Jokowi Minta RAPBN 2020 Lebih Efisien

Tuesday 23 Apr 2019, 11 : 29 pm
by
Menkeu Sri Mulyani Indrawati menjawab wartawan usai mengikuti Sidang Kabinet Paripurna, di Istana Kepresidenan Bogor, Jabar, Selasa (23/4)

Konsumsi

Mengenai mesin pertumbuhan ekonomi, Menkeu menjelaskan, komposisi agregat demand tentu masih tetap konsumsi, ada di sekitar 5,2 persen. Kemudian investasi diharapkan tumbuh. Namun diungkapkannya, kalau untuk mendekati 5,6% pertumbuhan ekonomi kita berharap growth dari investasi mendekati 7,5%, sementara ekspor juga diharapkan tetap memiliki momentum tumbuh di sekitar 7% juga, dan impor tetap kita jaga pada pertumbuhan sekitar 6%.

“Itu semuanya adalah komposisi agregat demand-nya. Tapi sisi suplainya mungkin kita akan lihat lagi dari sisi produktivitas masing-masing sektor, apakah pertanian, terutama manufaktur yang selama ini kita harapkan untuk bisa tumbuh di atas yang selama ini hanya sekitar 4-5 persen, kita harapkan bisa tumbuh tinggi,” sambung Menkeu.

Mengenai pemangkasan belanja barang, Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan, sebetulnya yang Presiden inginkan adalah baseline kita menggunakan tahun 2015, yang waktu itu sebenarnya sudah naik cukup Rp233 triliun untuk belanja barangnya. Sementara. sekarang ini belanja barang bisa mencapai Rp290 triliun.

“Jadi nanti kita akan lihat space ini pasti dialihkan oleh Bapak Presiden dan Wapres untuk lebih banyak menunjang anggaran belanja modal. Kapasitas dari Menteri PUPR, Menteri Perhubungan, Menteri Energi di dalam rangka untuk membelanjakan hal itu,” terang Menkeu

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Hasto Luruskan Isu Penggeledahan Kantor DPP PDI Perjuangan

JAKARTA-Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto meluruskan simpang

Membawa Sapi Sonok ke Pentas Dunia

SURABAYA-Madura sangat kaya akan budaya.  Beragam budaya yang lahir dari