JAKARTA-Tingkat kebutuhan dollar Amerika Seikat (AS) PT Pertamina saat ini ternyata tertinggi dibandingkan siapapun. Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), angka kebutuhan dollar AS Pertamina hampir 60-80 juta dollar AS perhari. Karena itu, Presiden Joko Widodo meminta PT Pertamina berupaya untuk mengurangi kebutuhan dollarnya.“Ditugaskan kepada Dirut Pertamina juga Menteri ESDM untuk mengambil langkah-kangkah agar beban yang terlalu besar bagi tekanan kebutuhan dolar kepada kita semua dalam sistem ekonomi yang seperti ini, itu bisa dikurangi,” pinta Presiden Jokowi seperti dikutip Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung disela Rapat terbatas kabinet membahas mengenai stok bahan bakar minyak (BBM) di kantor Kepresidenan, Jakarta, Selasa (8/9).
Dalam arahannya, Presiden Jokowi meminta untuk mengurangi kebutuhan avtur. Diakuinya, kebutuhan avtur domestik masih tinggi dibandingkan dengan avtur internasioal. “Presiden menugaskan kepada Pertamina, agar ini bisa ditekan sehingga harga-harga bisa bersaing secara internasional,” tuturnya.
Menurut Presiden, jika kebutuhan avtur bisa ditekan,, manfaatnya pesawat-pesawat yang selama ini long whole distance selalu transit di Singapura untuk mengisi bahan bakar maka mereka nanti akan bisa langsung ke Indonesia, baik itu dari Emirates, kemudian Qatar, Etihad, dan pesawat-pesawat lainnya yang perjalanan panjang terutama dari Eropa.
“Kalau itu bisa dilakukan, tentunya akan memberikan manfaat bukan hanya dalam dunia penerbangan tapi juga bagi pariwisata,” terangnya.
Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi meminta Menteri ESDM dan Dirut Pertamina mulai untuk mempersiapkan diri membangun kilang dan storage untuk kepentingan jangka panjang “Mudah-mudahan tahun 2018 sudah bisa terselesaikan,” kata Pramono.
