Produk Furnitur Outdoor Mengalami Tren Positif 17,14%

Monday 1 Sep 2014, 2 : 51 pm
by

JAKARTA-Tren perdagangan produk furnitur ke Jerman mengalami pertumbugan positif hingga meningkat 17, 14% atau senilai USD 32,09 juta. Peningkatan ini cukup menggembirakan setelah periode sebelumnya, perdagangan furnitur sempat mengalami tren negatif sekitar 14,24%.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Nus Nuzulia Ishak mengatakan Jerman merupakan salah satu tujuan utama ekspor produk furnitur Indonesia dengan nilai mencapai USD 67,5 juta untuk tahun 2013. “Jerman menempati urutan ketiga tujuan ekspor furnitur Indonesia dan posisi pertama untuk wilayah Eropa,” ujarnya di Jakarta, Senin (1/9).

Untuk terus meningkatkan daya saing produk furniture Indonesia di Jerman dan Eropa, Ditjen PEN Kementerian Perdagangan menggenjot promosi, termasuk berpartisipasi pada Spoga Fair di Koln, Jerman.

Spoga Fair merupakan salah satu pameran internasional terkemuka untuk produk furnitur outdoor. Dalam pameran ini Kemendag menempati paviliun seluas 238 m2 pada Indonesian Country Pavillion yang merupakan kerja sama Ditjen PEN dan Swiss Import Promotion Program (SIPPO). Peserta pameran adalah perusahaan-perusahaan yang telah lulus seleksi audit dan telah mengikuti program pelatihan yang diselenggarakan oleh SIPPO. Dalam program ini, setiap perusahaan dipersyaratkan mengikuti pelatihan selama 3 tahun berturut-turut dan hanya diberi kesempatan mengikuti pameran sebanyak tiga kali. Tujuannya untuk menciptakan kemandirian dalam persaingan global.

Data Kemendag menyebutkan 10 perusahaan terpilih sebagai peserta pameran, yaitu PT. Casa Java Furniture, Semarang; PT. Evoline Furniture Industry, Sidoarjo; CV. Debough Indonesia – Mbiyen, Sidoarjo; UD Permata Furni, Semarang; CV. Ergo Furniture Indonesia, Jakarta; PT. Tunas Sinergi Persadatama, Yogyakarta; CV. Sunteak Alliance, Jepara; CV. Jawa Corner, Kudus; PT. Amangriya, Sidoarjo; dan Queen Furniture, Jepara.

Atase Perdagangan RI di Berlin juga terlibat dengan menempati area 55 m2. Terdapat beberapa perusahaan dari program pelatihan sebelumnya yang diajak serta yakni PT. Elmas Natura, Jakarta dan PT. Khavindo Mebel Indonesia, Cirebon.

Nus Ishak menyatakan kegiatan promosi yang pesertanya telah disiapkan seperti ini sangat penting guna mendukung pencapaian target ekspor.  “Pameran yang kepesertaannya disiapkan melalui program pelatihan ekspor merupakan kegiatan yang dapat mendukung tercapainya target ekspor menurut produk ke negara tujuan ekspor yaitu Jerman. Jerman merupakan salah satu pasar utama yang ditargetkan tumbuh sebesar USD 2,9 miliar (realisasi 2014-2015) dengan target pertumbuhan ekspor produk hasil hutan pada tahun 2014 senilai USD 117,8 juta,” pungkas Nus.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

MPR Sarankan GBHN Dibuat Semacam Undang-Undang

JAKARTA-Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) sebagai lembaga tinggi negara tidak bisa

Menlu Retno: Tidak Ada Pembicaraan Pembelian Sukhoi

RUSIA-Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi memastikan pertemuan antara Presiden