JAKARTA-Produsen keripik berbahan baku umbi-umbian, PT Maxindo Karya Anugerah Tbk (MAXI) berencana melakukan penawaran umum perdana saham (IPO) maksimal 1 miliar lembar untuk dapat menghimpun dana sebanyak-banyaknya Rp110 miliar.
Berdasarkan Prospektus Awal terkait rencana IPO MAXI yang diterbitkan 22 Mei 2023, sebanyak 1 miliar saham yang akan ditawarkan kepada publik tersebut bernilai nominal Rp10 per lembar atau setara dengan 10,41 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah IPO.
Adapun saham-saham yang ditawarkan tersebut terdiri dari, sebanyak-banyaknya 450 juta merupakan saham baru yang dikeluarkan dari portepel MAXI.
Sedangkan, maksimal 550 juta saham merupakan milik PT Karya Nusa Persada (KNP) sebagai pemegang saham penjual (saham divestasi).
Perlu diketahui, saat ini kepemilikan KNP di MAXI mencapai 32,06 persen dan PT Bintang Mulia Gemilang sebesar 32,37 persen, sedangkan selebihnya dipegang oleh sejumlah investor individu dan institusi.
Pada aksi korporasi ini, manajemen MAXI menunjuk PT Shinhan Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi Efek.
Harga penawaran awal ditetapkan pada rentang Rp100-Rp110 per saham. Sehingga, aksi korporasi ini bisa meraup dana masyarakat meksimal Rp110 miliar.
Secara bersamaan, MAXI juga akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 1 miliar saham Waran Seri I atau maksimal 10,92 persen dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran IPO.
Waran ini memiliki jangka waktu pelaksanaan selama 18 bulan.
Setiap pemegang satu saham IPO berhak memperoleh satu waran, sedangkan setiap satu waran memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham, dengan harga pelaksanaan Rp100 per lembar. Total dana dari Waran Seri I maksimal Rp100 miliar.
