Protes Microsoft, Aktivis Lingkungan di Belanda Ditangkap

Tuesday 8 Jul 2014, 7 : 10 pm
by

JAKARTA-Organisasi lingkungan internasional dan nasional terus mendesak agar perusahaan elektronik yang menggunakan timah di Pulau Bangka-Belitung ikut bertanggung jawab melakukan pemulihan dan tidak membeli timah yang menyebabkan daratan dan laut pulau tersebut kian rusak. Sejauh ini, perusahaan elektronik seperti Phillips, Samsung dan Apple telah menyatakan komitmen mereka akan membeli timah yang tidak berkonflik. Namun perusahaan elektronik Microsoft menolak melakukan hal yang sama. Hal ini membuat aktivis lingkungan di Belanda melakukan protes di kantor perusahaan elektronik dunia tersebut tersebut. Mereka mengecam Microsoft tidak peduli atas kehancuran lingkungan di Bangka, dan kematian pekerja tambang timah akibat kecelakaan kerja rata-rata satu orang meninggal dalam satu minggu, serta keterlibatan anak-anak dalam kegiatan tambang timah.

Kepala Unit Kajian WALHI, Pius Ginting, menyatakan kegiatan penambangan di Bangka Belitung adalah sebuah kegiatan merugikan secara ekologi, sosial. Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup, Bangka Barat mengalami kerugian sebesar Rp 336 trilyun dan Belitung Timur mengalami kerugian sebesar Rp. 61 trilyun akibat kehadiran tambang timah di P. Bangka dalam rentang waktu 2007-2012.

Sebagai contoh, pada tahun 2012, untuk Kabupaten Bangka Barat, kerugian akibat besarnya biaya kesehatan mencapai Rp. 30 milyar, biaya yang dikeluarkan masyarakat untuk mendapatkan air Rp. 42 juta, anggaran yang diperlukan untuk mengatasi penurunan produktivitas sumber daya alam non tambang pemulihan pertanian, perkebunan akibat erosi kegiatan tambang Rp. 500 milyar, anggaran untuk menjaga pemulihan keragaman hayati sebesar 76 milyar.

Direktur Eksekuti Nasional WALHI, Abetnego Tarigan menyatakan, tindakan konkrit diharapkan dari calon presiden pemenang pemilu 2014 untuk melakukan pemulihan lingkungan hidup Bangka Belitung. Calon Presiden Jokowi dalam debat capres menyatakan, Indonesia tidak boleh hanya mengejar pertumbuhan ekonomi dan menimbulkan pengrusakan lingkungan. Dalam hal ini tentunya termasuk pengrusakan lingkungan di Pulau Bangka Belitung. Maka yang diperlukan sekarang adalah menghentikan produksi timah Bangka dari wilayah laut dan kawasan penting secara ekologis, penambangan timah tidak boleh dilakukan dengan metode yang tak aman dan melibatkan anak-anak. Beban pemulihan Pulau Bangka Belitung ada pada pengusaha dalam negeri, pemerintah dan perusahaan elektronik internasional yang telah menggunakan timah Bangka-Belitung selama ini. Oleh karena itu, menurutnya semua pihak tersebut harus melakukan pemulihan terhadap P. Bangka Belitung. Pemulihan tersebut sangat disayangkan belum terjadi hingga kini, padahal pertemuan semua pihak ini telah terjadi di Bangka pada Desember 2013, yang difasilitasi oleh organisasi timah internasional ITRI.“WALHI memprotes kejadian penangkapan terhadap aktivis yang melakukan protes di kantor perusahaan elektronik Microsoft, dan mendesak perusahaan tersebut ikut segera melakukan pemulihan P. Bangka bersama dengan pihak korporasi lainnya, serta pemerintah nasional dan daerah Indonesia,” pungkasnya. (Alfons)

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Pasar Keuangan Masih Terkoreksi

JAKARTA-Walaupun harapan ditundanya tapering oleh the Fed masih menggema di
OJK

Kredit Perbankan Tumbuh 9,58% yoy

JAKARTA-Kinerja intermediasi lembaga jasa keuangan tercatat tumbuh positif di bulan