JAKARTA-Pada Kuartal I-2020, PT Jasnita Telekomindo Tbk (JAST) kembali mencatatkan peningkatan rugi bersih sebesar Rp4,8 miliar dari Rp1,82 miliar pada Kuartal I-2019 atau sebelum pelaksanaan penawaran umum perdana saham (IPO) 16 Mei 2019.
Berdasarkan keterbukaan informasi JAST yang dipublikasi Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Selasa (14/7), jumlah pendapatan Jasnita selama tiga bulan pertama tahun ini mengalami penurunan menjadi Rp14,75 miliar dari Rp19,84 miliar.
Sementara itu, beban pokok pendapatan di Kuartal I-2020 tercatat Rp11,58 miliar atau lebih rendah dibanding periode yang sama di 2018 sebesar Rp12,79 miliar.
Sehingga, laba kotor JAST di kuartal pertama tahun ini senilai Rp3,17 miliar atau mengalami penurunan dibanding kuartal pertama tahun lalu yang sebesar Rp7,05 miliar.
Sebelum pelaksanaan IPO, JAST berjanji kepada BEI akan mampu membukukan laba bersih setidaknya dalam kurun dua tahun pasca pencatatan perdana saham di Bursa.
Adapun jumlah beban usaha JAST di Kuartal I-2020 tercatat Rp7,46 miliar atau lebih rendah ketimbang pada periode yang sama 2019 yang Rp8,55 miliar.
Dengan demikian, rugi usaha perseroan dalam tiga bulan pertama tahun ini meningkat menjadi Rp4,29 miliar dari Rp1,5 miliar pada Kuartal I-2018.
Per 31 Maret 2020, total liabilitas JAST mengalami peningkatan menjadi Rp63,09 dibanding posisi 31 Desember 2019 yang senilai Rp53,16 miliar.
Sementara itu, total ekuitas JAST per akhir Maret 2020 justru tercatat menurun menjadi Rp84,96 miliar dari Rp89,76 miliar
