Sebelumnya, anggota DPD/MPR RI Anang Prihantoro menyampaikan pemahaman terkait kepemimpinan yang memiliki prinsip. Anang menyebutnya Pemimpin Yang Berprinsip yakni pemimpin yang berjatidiri karena memegang teguh prinsip.
Menurut Anang, kepemimpinan yang berprinsip itu harus memiliki tiga nilai yakni nilai moralitas, nilai integritas dan nilai kapasitas. Tanpa ketiga nilai ini, seorang pemimpin jatuh dalam gaya kepemimpinan kontraktual atau pemimpin yang melaksanakan tugas secara jual-beli.
Wakil Bupati Fauzi dalam pidatonya mengharapkan kader Pemuda Katoli dapat berperan aktif dan sebagai mitra pemerintah . Diharapkan semua kader organisasi di Bumi Jejama Secancanan (Pringsewu) dapat berperan aktif ikut membangun daerahnya dan bergotong royong sebagaimana mankna dari motto Kabupaten Pringsewu. Bumi Jejama Secancanan berasal dari bahasa Lampung yang berarti Bumi Jejama Secancanan.
“Kita semua tanpa melihat organisasinya, harus berlomba untuk menjadi lebih baik ” ujar Fauzi.
Robertus Didik Budiawan menjelaskan Kursus Kader Pancasilais ini memang harus ditekankan. Toleransi menurut Didik Budiawan merupakan jiwa dari Bhinneka Tunggal Ika. Namun hal itu tidak hanya terkait dengan agama tetapi juga terkait erat dengan hubungan antar suku, ras ataupun kelompok.
Toleransi selalu meletakkan sikap saling menghormati sebagai nilai yang harus dijunjung tinggi oleh siapa saja yang akan hidup di Indonesia.
“Sikap toleransi hanya bisa berjalan jika diawali dengan sikap saling menghormati. Sikap toleransi itu akan berujung pada sila Persatuan Indonesia, satu bangsa yang diikat dengan bahasa, bendera dan tanah air yang sama,” ucapnya.
Penegasan juga diungkapkan oleh Marcus Budi Santoso sebagai Ketua Pemuda Komda Lampung, yang mengatakan kesatuan dan persatuan NKRI di bawah Pancasila merupakan hal yang harus diperjuangkan oleh kader Pemuda Katolik. Setiap kader Pemuda Katolik harus melaksanakan motto yang ditanamkan oleh Uskup Indonesia pertama Mgr. Sugijapranata Sj yakni 100 persen Katolik-100 persen Indonesia.