JAKARTA-PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) sepanjang 2021 hanya mampu mencatatkan pendapatan usaha senilai USD1,04 miliar atau menurun 13,33 persen (year-on-year).
Berdasarkan laporan keuangan GIAA yang dipublikasi BEI di Jakarta, Rabu (13/7), beban usaha perseroan di 2021 sebesar USD2,61 miliar dan beban usaha lainnya tercatat USD2,7 miliar.
Sehingga, pada sepanjang tahun lalu GIAA mencatatkan rugi usaha sebesar USD3,96 miliar atau melonjak 80 persen (y-o-y).
Sementara itu, rugi usaha GIAA untuk Tahun Buku 2021 tercatat melambung hingga 70,49 persen (y-o-y) menjadi USD4,16 juta dibanding rugi bersih di 2020 yang sebesar USD2,44 miliar.
Per 31 Desember 2021, total liabilitas GIAA mencapai USD13,3 miliar atau mengalami kenaikan dibanding per 31 Desember 2020 yang sebesar USD12,73 miliar.
Sedangkan per akhir Desember 2021, GIAA mencatatkan ekuitas negatif USD6,11 miliar atau membengkak 214,95 persen dibanding per akhir Desember 2020.