JAKARTA-PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) selama sembilan bulan pertama tahun ini mencatatkan rugi bersih mencapai Rp1,09 triliun atau melonjak hingga 67 persen (year-on-year), sedangkan rugi selisih kurs melambung 634,24 persen.
Berdasarkan materi paparan publik VIVA yang dikutip Rabu (13/12), total pendapatan perseroan per Kuartal III-2022 mencapai Rp1,32 triliun atau meningkat tipis 0,4 persen (y-o-y).
Hari ini (pukul 15.00 WIB), VIVA akan menggelar Public Expose Tahunan yang salah satu agendanya membahas kinerja keuangan perusahaan.
Per Kuartal III-2022, EBITDA VIVA sebesar Rp149,6 miliar atau bertumbuh 46,4 persen (y-o-y).
Sedangkan marjin EBITDA per 30 September 2022 tercatat sebesar 11,3 persen atau lebih tinggi dibanding periode yang sama di 2021 sebesar 7,7 persen.
Berdasarkan laporan keuangan VIVA per Kuartal III-2022, jumlah beban usaha perseroan sebesar Rp1,25 triliun atau menurun 3,1 persen (y-o-y).
Sehingga, laba usaha VIVA selama sembilan bulan pertama di 2021 sebesar Rp77,38 miliar atau lebih tinggi dibanding per Kuartal III-2021 yang senilai Rp32,03 miliar.
Selama sembilan bulan pertama tahun ini, VIVA mencatatkan rugi selisih kurs (neto) mencapai Rp411,69 miliar atau melambung 634,24 persen (y-o-y).
Adapun beban keuangan dan bunga (neto) per Kuartal III-2022 sebesar Rp690,04 miliar atau melonjak 25,47 persen (y-o-y).
Per 30 September 2022, total liabilitas VIVA tercatat meningkat menjadi Rp10 triliun dari Rp9,19 triliun pada 31 Desember 2021.
Hingga akhir Kuartal III-2022, perseroan mencatatkan ekuitas negatif mencapai Rp972,85 miliar, padahal di periode yang sama di 2021 negatif sebesar Rp617,34 miliar.