JAKARTA-Nilai tukar rupiah pada perdagangan Kamis (2/5) diperkirakan menguat karena respon positif pelaku pasar setelah melihat data makro ekonomi yang membaik.
“Rupiah diperdagangkan di range 9.710-9.745 per dollar Amerika Serikat (AS),” ujar Kepala Divisi Treasury BNI, Nurul Eti Nurbaetidi Jakarta, Rabu (1/5).
Menurut dia, pergerakan rupiah lebih banyak dipengaruhi faktor domestik.
Sehingga rupiah bergerak sesuai fundamentalnya karena banyak rilis data makro ekonomi Indonesia yang cenderung membaik.
Inflasi tercatat lebih rendah dibanding bulan lalu, dan kini berada dalam range target inflasi Bank Indonesia (BI).
“Laju inflasi pada April 2013 tercatat sebesar 0,1 persen month-to-month (mom) atau 5,57 persen year-on-year, lebih rendah dibandingkan dengan April 2012 yang tercatat 0,21 persen (mom). Dengan demikian, inflasi tahun kalender Januari-April 2013 (year-to-date) tercatat sebesar 2,32 persen,” kata dia.
Selain itu jelas dia, kinerja rupiah juga ditopang oleh neraca perdagangan Indonesia (NPI) yang mulai surplus Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat NPI Maret mengalami surplus sebesar 304,9 juta dollar AS atau 2,9 triliun rupiah.
Komentari tentang post ini