Saat Tumbuhnya Kesadaran Menabung

Sunday 7 Jul 2013, 5 : 22 pm
by

JAKARTA-Habitat for Humanity Indonesia dan Citi Indonesia memberikan pendidikan pengelolaan keuangan kepada lebih dari 600 keluarga di Jakarta dan Surabaya. Program ini bertujuan meningkatkan Pemahaman Pengelelolaan Keuangan Keluarga Indonesia.

Direktur Nasional Habitat for Humanity Indonesia, James L Tumbuan menjelaskan program ini melengkapi masyarakat dengan informasi keuangan yang cukup sebelum mengambil keputusan yang tepat, khususnya terkait dengan rumah. Inilah yang membedakan pendidikan keuangan Habitat for Humanity Indonesia dengan pihak lain. “Indonesia adalah negara dengan populasi terbesar ke-4 dengan jumlah penduduk lebih dari 234 juta orang. Menurut World Bank, lebih dari 32 juta penduduknya masih hidup di bawah garis kemiskinan dan 25 juta keluarga tinggal di daerah kumuh perkotaan seperti sisi jalan kereta, bantaran sungai bahkan hidup di jalanan,” jelas dia.

Director, Head of Corporate Affairs Citi Indonesia Agung Laksamana mengaku bangga menjadi bagian dari kesuksesan para peserta program untuk meningkatkan pemahaman keuangan, sekaligus memperbaiki kondisi ekonomi mereka “Pendidikan keuangan merupakan salah satu bidang yang selalu mendapat perhatian khusus dari Citi Indonesia. Itu juga mengapa Citi Indonesia, melalui Citi Peka, mendukung berbagai kegiatan, seperti yang dilaksanakan oleh Habitat for Humanity Indonesia,” jelas dia.

James mengatakan, ketidakmampuan penduduk untuk memiliki tempat tinggal layak huni tidak jarang disebabkan oleh ketidakberhasilan mereka dalam mengatur dan mengelola keuangan. Karena itu, Habitat for Humanity Indonesia menunjukkan keseriusan dan kepedulian mereka melalui program Pendidikan Keuangan Keluarga (PKK) yang dilaksanakan dengan dukungan Citi Indonesia.  

Salah seorang peserta program bernama Murni mengaku terbantu dengan kegiatan ini.

Kehidupannya berubah sejak mengikuti program Pendidikan Keuangan Keluarga (PKK). Dengan berusaha menerapkan pengetahuan baru dari PKK, sedikit demi sedikit, kegigihannya pun membuahkan hasil. Murni mulai bisa menabung, membeli sepeda motor, dan mengembangkan usahanya. Hingga akhirnya saat ini ia dapat menghasilkan Rp 500.000 per minggu. “Duku saya, banyakkan rugi daripada untungnya. Kalo dapat untung dibuat bayar utang. Jadi kayak gali lubang tutup lubang,” ujar Murni (24) yang pekerjaannya sehari-hari berjualan kue kering. Sebelumnya ia hanya dapat mengumpulkan Rp 150.000 per minggu tanpa bisa menabung, bahkan untuk modal belanja pun dia harus berutang.

Program yang diikuti Murni dan ratusan warga masyarakat Kecamatan Tambora itu berlangsung sejak September silam, dengan tujuan mengubah perilaku masyarakat khususnya dalam mengelola keuangan keluarganya. Konkretnya, masyarakat yang memiliki usaha kecil diajarkan untuk meningkatkan kebiasaan menabung, berbelanja dengan bijak, meminjam uang secara bertanggung jawab dan dengan pertimbangan jelas, serta kesadaran memikirkan perencanaan untuk memiliki rumah sendiri.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

DPR Minta Benahi Pelaksanaan Ujian Akhir Nasional

JAKARTA-Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, MH Said Abdullah meminta

OJK Kumpulkan Pelaku Industri Keuangan

JAKARTA-Begitu resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memiliki posisi kewenangan penuh