JAKARTA-Bursa AS kemarin ditutup menguat tipis setelah data manufaktur indeks membaik dari periode sebelumnya dan juga lebih baik dari estimasi yang memberikan spekulasi ekonomi AS akan membaik pada kuartal kedua. Sementara itu EIDO kemarin ditutup melemah tipis 0.18%. Sementara itu, rata-rata harga metal menguat 1% dengan Nikel menguat 0.52% dan Timah menguat 0.67%.
Analisa harian analis valas PT Samuel Sekuritas, Lana Soelistianingsih menyebutkan bursa Asia Selasa pagi (3/6) bergerak mixed dengan Nikkei menguat 0.87% seiring dengan pelemahan Yen. Rupiah pagi ini melemah 0.53% ke level Rp11,828/US$ dan merupakan pelemahan dalam 4 hari berturut-turut terutama akibat memburuknya trade balance di April yang mengalami defisit US$1.962bn.
Meski demikian, IHSG kemarin berhasil menguat 0.37% seiring ekpektasi sebagian investor bahwa trade deficit hanya temporary. “Kami perkirakan IHSG akan kembali cenderung flat hari ini mengikuti regional,” jelasnya seperti dikutip dari laman samuel.co.id.
Sementara itu, saham-saham batubara kemarin mengalami kenaikan cukup signifikan selain akibat pelemahan Rupiah juga akibat sentimen penyelesaian transaksi pembelian 50.1% Clermont coal mine oleh Glencore Xstrata dan Sumitomo dari Rio Tinto. Transaksi ini senilai US$1,015miliar atau sekitar US$11/ton (reserves per ton). “Nilai transaksi ini 2-3x lipat dibandingkan dengan valuasi perusahaan batubara Indonesia,” pungkasnya.
Komentari tentang post ini