Santri Harus Jadi Garda Terdepan Penyampaian Narasi Pancasilais

Sunday 1 Mar 2020, 4 : 42 pm
by
Penganjian Publik menangkal gerakan anti Pancasila oleh alumni Ponpes dan Mahasiswa, Minggu 1 Maret 2020

TANGSEL-Ketua Aliansi Santri Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Zainal Hamdi mengharapkan agar santri dan mahasiswa menjadi garda terdepan, penyampaian narasi-narasi Pancasilais sebagai ideologi dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Tanggung jawab para alumni pesantren dan mahasiswa (UIN) juga, untuk menarasikan Pancasila, sebagai idiologi NKRI. Sebarkan melalui saluran media sosial yang kita punya,” ungkap aliansi Santri UIN, Zainal Hamdi, dalam pengajian publik, Tangkal gerakan anti Pancasila, di Ciputat, Tangerang Selatan, Minggu 1 Maret 2020.

Alumni Pondok Pesantren modern di Jawa Tengah ini mengatakan, perdebatan mengenai Pancasila dan Khilafah di tengah masyarakat Indonesia sudah usai.

Namun, gerakan-gerakan anti terhadap Pancasila, masih saja terjadi, lantaran narasi-narasi yang diterima sebagian masyarakat di media sosial kian masif.

“Tugas kita sebagai alumni pondok pesantren dan mahasiswa perguruan tinggi Islam terbesar, menyampaikan itu,” ucapnya.

Nurman Maulana Yusuf, Sekertaris Umum PMII cabang Ciputat, menegaskan Pancasila merupakan ijtihad para kiyai dan ulama yang dirangkum sangat baik dalam meramu kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Betul bahwa Khilafah itu ada, tapi tidak ada sistem bernegara yang bisa dibangun dengan khilafah kecuali Islam. Dan dalam konteks sistem negara, maka Pancasila adalah konsep bernegara yang paling sempurna,” katanya.

Membangun kontra narasi Islam sebagai agama toleran, moderat dan rahmat bagi semua menjadi penting ditengah arus informasi yang kian deras. 

“Benar Islam mengalami beberapa peperangan dengan kaum lainnya, tapi sampaikan juga bahwa pernah Rasulullah, sama-sama mempersilahkan kaum yang berbeda untuk beribadah dengan cara dan aturannya masing-masing,” kata dia.

Tarlhis Dian Syah Lubis, Ketua HMI Cabang Ciputat, menambahkan bahwa Pancasila sebagai ideologi modern, ditengah tantangan kehidupan berbangsa dan bernegara di era seperti saat ini.

Hal itu dipertegas dengan lima sila yang termuat dalam setiap sila-sila pada ideologi Pancasila. 

“Kalau kita lihat sejarahnya mengapa, piagam Jakarta ini diubah dalam sila pada Pancasila. Karena keberagaman kita dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Tak Tau Balas Budi, Emil Dardak Layak Dipecat

JAKARTA-Sikap tegas DPP PDI Perjuangan yang memecat Emil Dardak dari
Anggota Komisi VI DPR I Nyoman Parta

Bank Himbara Didesak Gelontorkan Program Penyelamatan Ekonomi Bali

BALI-Pemerintah didesak segera mengambil langkah cepat guna menyelamatkan perekonomian masyarakat