Sebut Titik Soeharto dari PAN, MIPPK Tak Kredibel

Monday 7 Apr 2014, 5 : 16 pm
by

YOGYAKARTA-Hasil seleksi caleg terbaik DPR-RI versi Masyarakat Indonesia Pendukung Pemberantasan Korupsi (MIPPK ) dianggap tidak kredibel dan sarat muatan kepentingan politik. Indikasinya, metode maupun parameter yang digunakan MIPPK dalam penyeleksian tidak jelas serta tidak teliti. Kondisi ini merugikan Golkar karena salah satu calegnya dimasukkan dalam partai lain. Demikian diungkapkan Rahmad Pribadi, lulusan Harvard University dan sekaligus Pengasuh Pondok Kebangsaan “Omah Paseduluran” Yogyakarta, Senin (7/4).

Sejak tiga hari lalu, MIPPK dengan hosting para mantan pimpinan KPK, Chandra Hamzah dan Amien Sunaryadi, melalui Youtube, http://youtu.be/QFDim_tuIcE  dalam versi Bingung Memilih menayangkan hasil seleksi caleg DPR-RI terbaik seluruh Indonesia berdasarkan Dapil. Tayangan berdurasi 30 detik  ini dikatakan hasil seleksi dari 6607 caleg dari 77 Dapil seluruh Indonesia yang merebutkan 560 kursi.  “Terlepas dari niat baik MIPPK untuk menuntun para calon pemilih dalam mencoblos, kredibilitasnya perlu dipertanyakan. Pertama karena ini menyangkut urusan korupsi, metode dan kriteria seleksi harusnya ikut ditayangkan sehingga tidak salah tafsir.  Seharusnya mereka yang tidak korupsi atau diduga tidak korupsi masuk dalam kriteria terbaik. Artinya, ini alasan kedua, yang tidak tercantum dalam caleg terbaik dapat dianggap atau diduga sebagai pelaku korupsi, karena MIPPK tidak mencantumkan metode dan kriteria penyeleksian,” demikian dijelaskan Rahmad Pribadi, yang juga anggota Partai Golkar.

Ketelitian dalam hasil survai, Rahmad menjelaskan lebih lanjut, juga menjadi bahan acuan kredibilitas lembaga yang mengeluarkan. Hasil yang ditayangkan MIPPK, menurutnya, tidak memiliki akurasi dan bahkan terkesan terburu-buru.  Sehingga tujuan untuk menuntut calon pemilih kepada kandidat yang dianggap terbaik, tidak mencapai sasaran. “Sebagai contoh Mbak Siti Hediati Soeharto (Titik Soeharto-red) adalah caleg dari Golkar. Menurut versi MIPPK, beliau terpilih sebagai caleg terbaik di dapil Yogyakarta. Namun demikian, ketika hasil ditayangkan, Mbak Titik Soeharto ditulis berasal dari Partai PAN. Ini khan sungguh menyesatkan. Dalam kondisi tersebut, saya tidak tahu apakah Mbak Titik ataukah PANnya yang diuntungkan  atau malah sebaliknya, baik Mbak Titik dan juga PANnya merasa dirugikan?” tanya Rahmad, yang juga lulusan University Texas, Austin, AS.

Oleh Rahmad, sebagai mantan pimpinan KPK, Chandra Hamzah dan Amien Sunaryadi dianggap sedang bermain “api” dalam pemilu 2014 ini. Masyarakat dapat menuntut MIPPK karena hasil seleksi itu tendensius yang secara tidak langsung menganggap caleg lain tidak bersih.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Tekan “Kebocoran” Bisa Cegah Kenaikan BBM

JAKARTA-Pemerintah diminta mencari solusi yang lebih tepat ketimbang menaikkan harga

Kasus PT Kertas Leces, Kuasa Hukum: Anggapan BUMN Tak Dapat Dipailitkan Terbantahkan

SURABAYA-Jumlah perkara permohonan pailit terhadap Badan Usaha Milik Negara (BUMN)