JAKARTA-Kabut asap yang melanda Kalimantan Tengah menjadi bencana bagi rakyat. Namun dibalik kebakaran lahan dan hutan itu sudah tentu ada pihak-pihak yang diuntungkan. “Pasti adalah yang diuntungkan, pasti perusahaan atau korporasi yang memanfaatkan lahan itu,” kata anggota DPR Fraksi PDIP Rahmat N Hamka di Jakarta, Selasa (6/10).
Rahmat Rahmat tak membantah kalangan swasta merupakan pihak yang paling diuntungkan dengan adanya kabut asap di republik ini. Pasalnya kabut asap tersebut muncul akibat aksi pembakaran lahan/hutan yang nantinya akan digunakan untuk perkebunan.
Lebih jauh kata Rahmat, pembakaran lahan/hutan tersebut sengaja dilakukan korporasi lantaran cara pengolahan tersebut jauh lebih murah dalam menjalankan usahanya. Dengan menekan biaya sekecil-kecilnya, tentu korporasi akan mendapat keuntungan lebih besar. “Karena itu lebih murah,” lanjut Rahmat.
Untuk itu, Rahmat mendesak pemerintah agar membuat regulasi yang mampu menjatuhkan sanksi sangat berat bagi korporasi pelaku pembakaran. “Saya setuju perusahaan-perusahaan yang melakukan pembakaran lahan ini harus menanggung biaya kesehatan masyarakat,” ungkapnya.
Dalam regulasi tersebut, diharapkan perusahaan mengganti seluruh biaya pengobatan bagi seluruh korban asap kebakaran lahan/hutan. “Perusahaan pelaku pembayaran harus tanggung jawab biaya kesehatan masyarakat yang jadi korban. Sanksi dari pemerintah selama ini kurang tegas. 2016 kita harap jangan main-main lagi,” imbuhnya. **aec