Sentimen Positif BI Rate

Thursday 13 Jun 2013, 8 : 23 pm
by

JAKARTA-Nilai tukar rupiah pada perdagangan Jumat (14/6) diperkirakan menguat dengan kisaran terbatas karena respon positif pelaku pasar setelah Bank Indonesia (BI) menaikkan BI rate atau suku bunga  dari 5,75 persen menjadi 6,00 persen. “Rupiah diperdagangkan dikisaran9.850- 9.887 per dollar Amerika Serikat (AS),” ujar analis valas PT Harvest International Futures, Tonny Mariano di Jakarta, Kamis (13/6).

Menurut dia,  kenaikan suku bunga acuan ini memang mampu menahan laju pelemahan rupiah. Akan tetapi, ini tidak berlangsung laman. Sebab, secara umum kata dia, rupiah masih rentan pelemahan. Hal ini dipicu oleh minimnya sentimen positif yang masuk ke pasar uang, baik sentimen berasal dari dalam negeri maupun luar negeri.  Karena itu, penguatan rupiah ini masih bisa terkoreksi.

Dari eskternal kata dia pelaku  pasar masih menunggu kemungkinan bank sentral AS, The Fed untuk mengetatkan kebijakan moneternya.  Fed mengagedakan pembahasan moneter teserbut pada the Federal Open Market Committee (FOMC) pada 18-19 Juni 2013.

Sementara itu, dari dalam negeri, jelas dia pergerakan rupiah masih akan dibayangi ketidakpastian masalah kebijakan bahan bakar minyak (BBM). Pelaku pasar masih menanti kejelasan kebijakan BBM.  Permintaan BBM yang kuat dari dalam negeri membuat para pelaku pasar menilai masalah BBM menjadi faktor penting.  “Posisi rupiah saat ini merefleksikan harga BBM subsidi. Jika harga BBM tidak jadi dinaikkan, rupiah diperkirakan kembali mengalami pelemahan yang cukup dalam terhadap dollar AS,” imbuh dia.

Sampai saat ini kata dia, investor menunggu kebijakan BBM subsidi. Kalau jadi naik per 17 Juni ini tentu akan mengurangi tekanan pelemahan. Tapi kalau belum juga dinaikkan (kabarnya baru akhir juni atau awal Juli) atau ditunda sampai selesai Lebaran, tekanan rupiah berlanjut,” kata dia.

Namun demikian kata dia, pelemahan nilai tukar rupiah masih bisa ditahan Bank Indonesia (BI). “Intervensi bank sentral ini mampu menyelamatkan rupiah,” pungkas dia.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

suspensi, BEI, Saham HITS, KJEN

Laba Bersih SRTG di 2021 Capai Rp24,89 Triliun, NAV Tertinggi Sepanjang Sejarah

JAKARTA-PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) mampu mencatatkan Net Asset

Pancasila Sebagai Dasar Negara

Oleh: BENNY SABDO SEBAGAI dasar negara yang dirumuskan dalam Pembukaan