JAKARTA-Usulan anggota Komisi III DPR Fraksi Demokrat Benny Kabur Harman agar Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dinonaktifkan terus menuai kecaman.
Ketua Umum Rembuk Nasional Aktifis 98 Sayed Junaidi Rizaldi (SJR) mengingatkan anak buah SBY ini agar jangan asal bunyi (asbun).
Apalagi, sejauh ini, Kapolri Sigit masih komit dengan transformasi Polisi Presisi (Prediktif, Responsibilitas dan Transparansi Berkeadilan).
“Saya menyayangkan pernyataan wakil rakyat Benny Harman ini. Benar-benar asbun,” ujar Sayed dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa (23/8).
Sebelumnya, Benny Kabur menjadi sorotan gegara mengusulkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dinonaktifkan sementara jadi jabatannnya.
Pernyataan Benny itu disampaikan dalam rapat bersama Komisi III DPR RI dengan Kompolnas, LPSK, Komnas HAM di ruangan Komisi III DPR RI, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, seperti disiarkan di akun YouTube DPR RI, Senin (22/8/2022).
Rapat dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi III Ahmad Sahroni.
Sayangnya, usulan yang disuarakan politikus asal NTT itu ditentang sejumlah pihak.
“Aneh ya masih ada juga manuver politik di saat situasi sosial politik begini. Padahal Pak Listyo itu sudah on track dalam soal Sambo ini. Jika wacana, maka wacana itu sangat adu domba, harus di waspadai itu,” tegas lulusan pasca UI ini.
SJR menilai pernyataan Benny Harman terlampau berlebihan.
Bahkan pernyataan semacam ini memperkeruh persoalan.
Sebab, tidak ada alasan yang kuat menonaktifkan Kapolri gara-gara kasus Brigadir J.
Apalagi, Kapolri masih pada jalurnya menjalankan tugasnya.
“Kita harus fokus dan masyarakat dukung semua langkah pak Listyo dan tentu kita juga harus awasi dengan ketat,” ujar Pembina Majelis Tresnah Muhammad ini.