Soal Utang Rp 396 Triliun, Menkeu Sri Mulyani ‘Tampar’ Muka Zulkifli Hasan

Senin 20 Agu 2018, 11 : 41 pm
by
Konferensi Pers penyampaian Nota Keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2019 di Media Center Jakarta Convention Center (JCC)

6. Selama tahun 2015-2018, pertumbuhan pembiayaan APBN melalui utang justru negatif, artinya penambahan utang terus diupayakan menurun seiring dengan menguatkan penerimaan perpajakan dan penerimaan bukan pajak. Bila tahun 2015 pertumbuhan pembiayaan utang adalah 49,0% (karena pemerintah melakukan pengamanan ekonomi dari tekanan jatuhnya harga minyak dan komoditas lainnya), tahun 2018 pertumbuhan pembiayaan utang justru menjadi negatif 9,7%!

Ini karena pemerintah bersungguh-sungguh untuk terus meningkatkan kemampuan APBN yang mandiri. Ini juga bukti lain bahwa pemerintah sangat berhati-hati dalam mengelola APBN dan kebijakan utang. Hasilnya? Pemerintah mendapat perbaikan rating menjadi “investment grade” dari semua lembaga pemeringkat dunia sejak 2016. Jadi siapa yang lebih berkompeten menilai kebijakan fiskal dan utang pemerintah wajar atau tidak?

7. APBN adalah instrumen untuk mencapai cita-cita bernegara, untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur serta makin mandiri. Komitmen dan kredibilitas pengelolan APBN ini sudah teruji oleh rekam jejak pemerintah selama ini. Mari cerdaskan rakyat dengan politik yang berbasis informasi yang benar dan akurat.

Komentar

Your email address will not be published.

Don't Miss

Bupati Mabar: Gunakan Hak Pilih, Tidak Boleh Golput

LABUAN BAJO-Bupati Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Provinsi Nusa Tenggara Timur

M2 Targetkan 2 Juta Suara Untuk Ganjar di Kabupaten Bogor

BEKASI-Calon Anggota (Caleg) DPR RI Dari PDI Perjuangan Dapil Kabupaten