JAKARTA-Lembaga Pemeringkat Internasional Standard and Poor’s (S&P) melakukan afirmasi Sovereign Credit Rating Republik Indonesia pada level ‘BB+’ long-term dan ‘B’ short-term serta merevisi outlook Republik Indonesia menjadi stabil dari positif.
Dalam siaran persnya, S&P menyatakan bahwa posisi rating tersebut didukung oleh pertumbuhan ekonomi yang kuat dalam dekade terakhir, pengelolaan fiskal yang berhati-hati dan beban utang pemerintah yang rendah.
Namun demikian, Agost Bernard, analis utama S&P untuk Indonesia menyatakan bahwa terdapat pelemahan implementasi kebijakan yang mengurangi dukungan terhadap prospek pertumbuhan ekonomi dan kondisi perekonomian secara umum. Di samping itu, kondisi eksternal perekonomian juga mengalami kerentanan yang ditunjukkan oleh defisit transaksi berjalan serta peningkatan utang luar negeri sektor swasta.
Bank Indonesia tetap meyakini kondisi perekonomian Indonesia mampu menunjukkan kinerja yang kuat di tengah krisis keuangan dan ekonomi global. “Kami yakin bahwa ekonomi Indonesia mampu menunjukkan kinerja yang kuat di tengah krisis keuangan dan ekonomi global. Bank Indonesia akan secara konsisten menempuh kebijakan moneter secara berhati-hati guna memelihara kestabilan makroekonomi dan sistem keuangan sehingga ekonomi Indonesia tetap berada di jalur yang tepat dan akan tumbuh lebih baik lagi” ujar Gubernur Bank Indonesia, Darmin Nasution