Survei BI: Penjualan Eceran November 2020 Tumbuh Membaik

Tuesday 12 Jan 2021, 10 : 46 am
by
Penurunan PMI-BI tersebut sejalan dengan kegiatan sektor Industri Pengolahan hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) yang sedikit terkontraksi di tengah kebijakan pembatasan mobilitas pada triwulan III 2021
Ilustrasi

JAKARTA-Penjualan eceran secara bulanan tumbuh membaik ditopang oleh sebagian besar kelompok barang.

Hal ini tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) November 2020 yang tumbuh -1,2% (mtm), membaik dari -5,3% (mtm) pada Oktober 2020.

“Perbaikan terjadi pada sebagian besar kelompok barang, dengan penjualan Sandang, Bahan Bakar Kendaraan Bermotor, serta Suku Cadang dan Aksesoris tumbuh positif,” ujar Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono di Jakarta, Selasa (12/1).

Secara tahunan jelasnya, kinerja penjualan eceran periode November 2020 mengalami kontraksi dengan pertumbuhan IPR sebesar -16,3% (yoy), sedikit lebih dalam dari -14,9% (yoy) pada bulan sebelumnya, terutama dipengaruhi oleh kelompok Peralatan Informasi dan Komunikasi serta Perlengkapan Rumah Tangga Lainnya.

Pada Desember 2020, kinerja penjualan eceran secara bulanan diprakirakan meningkat. IPR Desember 2020 diprakirakan tumbuh sebesar 2,9% (mtm), didorong oleh meningkatnya permintaan masyarakat pada saat Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan tahun baru.

“Seluruh kelompok diprakirakan mengalami pertumbuhan yang positif, terutama pada kelompok Peralatan Informasi dan Komunikasi serta Perlengkapan Rumah Tangga Lainnya,” imbuhnya.

Secara tahunan lanjutnya, kinerja penjualan eceran pada Desember 2020 diprakirakan masih dalam fase kontraksi dengan pertumbuhan IPR sebesar -20,7% (yoy).

Dari sisi harga tuturnya, tekanan inflasi pada 3 bulan mendatang (Februari 2021) diprakirakan meningkat, sementara pada 6 bulan mendatang (Mei 2021) menurun.

Indikasi peningkatan harga pada Februari 2021 tersebut tercermin dari Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) 3 bulan yang akan datang sebesar 150,4, lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar 139,8.

Peningkatan harga diperkirakan dipengaruhi perayaan keagamaan dan gangguan distribusi akibat cuaca yang kurang mendukung.

Sementara itu, IEH 6 bulan yang akan datang sebesar 161,7 lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar 163,9 sejalan dengan pasokan yang relatif terjaga saat momen Ramadan dan Idulfitri didukung oleh distribusi yang lancar.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Harun Abidin Resumes His Share Ownership in Australian Cokal Ltd   

JAKARTA-Indonesian businessman Harun Abidin has resumed his share ownership in

Negosiasi Pemerintah Indonesia-Freeport Sisakan 2 Isu

JAKARTA-Proses negosiasi pemerinah Indonesia dengan PT Freeport Indonesia (FI) masih