Tanamkan Rasa Cinta Indonesia, Pemuda NTT Gelar Kirab Budaya

Wednesday 28 Oct 2015, 8 : 58 pm
by
Acara Kirab Budaya NTT di BUndaran HI, Jakarta

JAKARTA-Mahasiswa dan pemuda Nusa Tenggara Timur (NTT) yang tergabung dalam organisasi kader Gerakan Patriot Muda NTT ( Garda NTT) menggelar acara kirab budaya NTT untuk bangsa, di sekitar bundaran HI, Jakarta Pusat, Selasa (27/10). Selain memperingati hari Sumpah Pemuda ke 87 tahun, Kirab Budaya ini juga menanamkan rasa cinta tanah air kepada pemuda.

Ketua Umum Garda NTT Yons Wilfridus Ebit menjelaskan acara Kirab Budaya sebagai wujud rasa bangga sebagai anak bangsa Indonesia. Salah satu bentuk rasa bangga itu adalah dengan mengeksplorasi dan memperkenalkan budaya dan kesenian khas dari NTT di kancah nasional. “Di tengah berbagai persoalan bangsa di tahun 2015 ini, pemuda dan mahasiswa tidak boleh pesimis menjadi orang Indonesia. Kita harus tetap bangsa menjadi orang Indonesia dengan terus mengeksplorasi, menggali dan memperkenalkan budaya dan kesenian khas Indonesia yang sangat bernilai dan beraneka ragam,” ujar Ebit saat ditemui di Bundaran HI, Jakarta, Selasa (27/10).

Sikap bangga terhadap Indonesia, kata Ebit dapat meningkatkan intelektualitas diri, mengokohkan ikrar persatuan, menanamkan patriotisme cinta Tanah Air, dan cinta budaya, serta membakar semangat jiwa bela negara tanpa titik akhir. “Sikap bangga menjadi Indonesia membuat kita merasa memiliki Indonesia dan mengikis sekat-sekat perbedaan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di bawah panji Pancasila melalui semboyan Bhinneka Tunggal Ika,” jelas Ebit.

Dengan tema ” Bangga Menjadi Indonesia, Kirab Budaya ini dihelat sebagai bentuk kepedulian orang muda NTT dalam melestarikan budaya.

Kirab budaya ini dihadiri ratusan mahasiswa dan pemuda NTT, masyarakat, serta tokoh-tokoh NTT baik yang datang dari NTT maupun yang ada di Jabodetabek.

Para mahasiswa asal NTT yang terlibat dalam Kirab Budaya ini berasal dari 15 kampus  di antaranya dari Universitas Indonesia (UI), Universitas Bung Karno (UBK), Trisakti, Tarumanagara, UKI, Universitas Atma Jaya, Universitas Pancasila, dan Sekolah Tinggi Perpajakan Indonesia (STPI).

Sebanyak 12 ormas pemuda se-NTT yang berdomisili di Jakarta juga turut ambil bagian, di antaranya Angkatan Muda Adonara (AMA Jakarta), Forum Generasi Ende Muda Jakarta (Forgema Jakarta), Belu Oan Jakarta (B On J), dan Barisan Anak Timur.

Kegiatan kirab budaya ini menghadirkan pula tarian Hedung dari Adonara Flores Timur, Hegong dari Sikka, Jai dari Ngada, dan Cakalele dari Maluku.

Antusiasme pemuda dan pemudi NTT sangat tinggi, terlihat dari panjangnya barisan ketika menempuh rute Bundaran Hotel Indonesia, menuju patung kuda dan Monas. “Sumpah pemuda 1928 adalah sebuah momentum perubahan yang saat ini menjadi penggerak orang muda untuk bisa mengambil bagian dalam mengisi kemerdekaan dan sebagai upaya untuk menjaga kesatuan negara republik indonesia, dilandasi semangat sumpah pemuda,” ungkap Bendahara umum Garda NTT Anton Hurung.

Koordinator hedung, Vian Lamalouk menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan Kirab Budaya. “Saya bangga karena malam hari ini bersama kelompok hedung Angkatan Muda Adonara Jakarta ikut berpartisipasi dalam kirab budaya. Ini adalah salah satu bentuk dukungan dan kepedulian generasi muda untuk melestarikan budaya daerah,” jelas Vian.

Kirab Budaya adalah kegiatan perdana yang dilakukan oleh Garda NTT, dan harapan semua peserta yang hadir dapat menjadi agenda tahunan. Selain mengenang jasa para pemuda, kirab budaya juga dapat dijadikan ajang promosi budaya NTT di kancah Nasional. Kegiatan yang bernuansa budaya ini pun turut dimeriahkan oleh Akustik Band Garda NTT. Melantunkan lagu-lagu daerah asal NTT, mengiringi langkah pemuda-pemudi NTT yang berbusana daerah bergerak menuju patung kuda monas sebagai titik akhir dari kegiatan ini.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Gandeng Pemkot Banda Aceh, BTN Beri Fasilitas Layanan

ACEH-Branch Manager PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang

Sri Mulyani Harus Dikawal Ke “Tengah”

JAKARTA-Langkah reshuffle kabinet II yang dilakukan Presiden Jokowo lebih berat