JAKARTA-Bank Indonesia (BI) terus mendorong terjadinya peningkatan daya saing industri dan ekonomi nasional. Pasalnya, dengan kondisi ini maka pertumbuhan ekonomi bisa kembali ke level 6%.
“Industri nasional tidak bisa lagi hanya mengandalkan teknologi rendah. Karena itu, industri harus menggunakan teknologi menengah dan modern,” kata Gubernur Bank Indonesia (BI), Agus Martowardojo, Senin, (23/06/2014).
Daya saing ini, kata Agus, terutama yang menyangkut industri komoditas, jangan lagi ekspor bahan mentah. “Semua harus value added, dan terus ke hilir,” ucapnya
Menurut Agus, hal lainnya, adalah peningkatan kemandirian ekonomi. Daerah-daerah di Indonesia jangan terus mengandalkan impor. “Apalagi saat ini kondisi impor sudah lebih besar dari ekspor,” jelasnya.
Sementara sisi lainnya, lanjut Mantan Dirut Bank Mandiri, soal peningkatan sumber pembiayaan yang berkesinambungan. “Harus ada pendalaman pasar modal, pendalaman valas, juga kontribusi besar tidak hanya dari perbankan tapi juga industri non bank,” paparnya
Lebih jauh kata mantan menkeu ini, semua pilar reformasi struktural itu bisa saja dilakukan. Sehingga bukan tidak mungkin pertumbuhan ekonomi Indonesia akan kembali ke level 6%. Sebaliknya, jika tidak dilakukan maka pertumbuhan ekonomi Indonesia akan terus turun dan sulit naik. (ek)