Temui Delegasi Rumania, BKSAP: Perlu Penerbangan Langsung Bukhares-Denpasar Guna Dongkrak Pariwisata Bali

Tuesday 29 Mar 2022, 12 : 30 pm
by
Wakil Ketua BKSAP DPR, Putu Supadma Rudana didampingi Sartono Hutomo menerima delegasi Parlemen Rumania yang dipimpin, Stefan Musolu Laura Luliana Scantei dan Dubes Rumania, Dan Adrian Balanescu diRuang Rapat Pimpinan DPR, Selasa (29/3/2022)
Wakil Ketua BKSAP DPR, Putu Supadma Rudana didampingi Sartono Hutomo menerima delegasi Parlemen Rumania yang dipimpin, Stefan Musolu Laura Luliana Scantei dan Dubes Rumania, Dan Adrian Balanescu diRuang Rapat Pimpinan DPR, Selasa (29/3/2022)

JAKARTA-Pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung dua membuat kerjasama bilateral antara Rumania dan Indonesia sempat terhambat.

Namun pandemi yang sudah mulai melandai ini harus dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk menggenjot kerjasama, pada sektor ekonomi dan pendidikan.

“Rumania ini adalah pintu masuk untuk Eropa Timur, karena itu sangat strategis sekali. Kita kembali menguatkan kerjasama budaya, pendidikan dan ekonomi, khususnya yang sudah terjalin, yakni sisters port, Pelabuhan Constantza (Rumania) dan Tanjung Priok (Indonesia),” kata Wakil Ketua BKSAP DPR, Putu Supadma Rudana didampingi Anggota BKSAP, Sartono Hutomo usai menerima delegasi Parlemen Rumania yang dipimpin, Stefan Musolu (Chief of the Friendship Group, Laura Luliana Scantei dan Dubes Rumania, Dan Adrian Balanescu di Ruang Rapat Pimpinan DPR, Selasa (29/3/2022).

Diakui Putu, kerjasama ekonomi memang menjadi prioritas dari pembicaraan Parlemen Indonesia dan Rumania, karena tantangan selama pandemi membuat semua negara harus kembali mendorong peningkatan kerjasama bilateral.

“Karena, kerjasama bilateral lebih menghasilkan realisasi ketimbang multirateral, terutama ekspor-impor yang belum terlalu banyak, sekitar US$200 juta pertahun. Jadi sangat kecil,” ujarnya.

Wakil Ketua BKSAP DPR, Putu Supadma Rudana
Wakil Ketua BKSAP DPR, Putu Supadma Rudana

Lebih jauh kata Politisi Partai Demokrat, diplomasi Indonesia, baik melalui parlemen tidak boleh terhalang oleh satu kawasan.

“Padahal, kita tahu kawasan Eropa Timur dan Balkan sangat penting, apalagi Rumania memiliki port internasional, yang bisa diakses melalui Istambul, Turki,” terangnya lagi.

Dia meminta agar Pemerintah Indonesia tidak melihat sebelah mata kekuatan ekonomi negara-negara Eropa Timur, khususnya Rumania.

Karena negara ini cukup unik dan memiliki kelebihan dibidang teknologi, misalnya Rumania menguasai teknologi pertahanan dan rekayasa cuaca.

“Mereka cukup ahli dibidang teknologi tersebut, tinggal kita mendorong ke arah yang lebih serius lagi,” tuturnya.

Disisi lain, sambung Putu, penduduk Rumania yang mencapai 20 juta jiwa menjadi potensi pariwisata agar bisa berkunjung ke Indonesia.

Makanya kerjasama sektor industri pariwisata perlu digenjot lagi, sehingga perlu ada penerbangan langsung Bukhares-Bali. Namun semua ini menjadi tantangan.

“Apalagi turis Indonesia yang mengunjungi Istambul, Turki cukup banyak. Sementara dari Istambul, Turki ke Bukhares, Rumania hanya satu jam perjalanan,” jelasnya.

Yang jelas, kata Putu, Indonesia sudah menerapkan asas resiprokal terhadap Rumania, dimana wisatawan Rumania diberikan bebas visa.

Begitupun, Indonesia menginginkan adanya bebas visa bagi turis yang akan berkunjung ke Rumania.

“Di sini, banyak perkembangan dan tantangan yang masih perlu ditingkatkan lagi,” pungkasnya. ***

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Menkes Sebut Vaksinasi COVID-19 Dimulai Pekan Depan

JAKARTA-Pemerintah telah mendistribusikan 1,2 juta dosis vaksin COVID-19 ke 34

Buang Janin ke Selokan, Polisi Amankan Seorang Ibu Muda

TANGERANG-Dengan alasan tidak siap membina rumah tangga, pasangan muda-mudi di