Kompak! Aliansi Warga Bayen Bersatu Dukung Proyek Pembangunan Jalan Tol Yogyakarta-Solo

Thursday 4 Apr 2024, 1 : 43 pm
Kompak mengenakan seragam kaos yang bertuliskan 'POL GAS TOL, TOL GAS POL', mereka berkomitmen untuk senantiasa menjaga keamanan dan ketertiban guna mendukung kelancaran jalannya PSN proyek pembangunan Jalan Tol Yogyakarta-Solo di wilayah DIY

SLEMAN – Guna mendukung program pemerintah dalam penyediaan infrastruktur jalan tol di wilayah selatan pulau Jawa, Aliansi Warga Bayen Bersatu menyatakan dukungan terhadap proyek pembangunan Jalan Tol Yogyakarta-Solo.

Dukungan ini disampaikan saat mengadakan silaturahmi dengan para tokoh masyarakat di padukuhan Bayen, Kalurahan Purwomartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Aliansi Warga Bayen Bersatu merupakan kelompok warga padukuhan Bayen yang diketuai oleh Andaka yang juga merupakan Ketua Rukun Tetangga (RT) di wilayah tersebut.

Aliansi warga ini didirikan guna merespon adanya permasalahan-permasalahan yang timbul dari dampak proyek pembangunan Jalan Tol Yogyakarta-Solo, baik itu permasalahan yang berdampak langsung maupun tidak langsung dari adanya proyek pembangunan jalan tol yang melintasi wilayah padukuhan Bayen, Purwomartani, Kalasan, Sleman, DIY.

Memanfaatkan momentum bulan suci Ramadan dan menjelang Idulfitri (Lebaran) 1 Syawal 1445 Hijriah (H), acara yang dikemas dalam bentuk diskusi dan buka puasa bersama (bukber) pada Rabu 3 April 2024 sore ini turut dihadiri perwakilan dari Kepolisian Daerah (Polda) DIY dan PT. Jasa Marga Jogja Solo (JMJ).

Pada kesempatan itu, warga terdampak tol menyampaikan aspirasinya seputar proyek pembangunan Jalan Tol Yogyakarta-Solo yang melintasi padukuhan mereka, pada prinsipnya warga Bayen mendukung kelancaran proyek tersebut karena masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN).

Dukuh Bayen Mukti Sukamdani mengungkapkan, salah satu permasalahan yang sempat dirasakan warganya adalah ketidakjelasan soal pemindahan makam.

“Terdapat dua lahan pemakaman di padukuhan kami yang harus direlokasi karena terkena dampak tol. Masing-masing luasnya 700-an meter persegi dan 114 meter persegi dengan total kurang lebih 300 pusara,” ujarnya, dalam keterangan tertulis, Kamis 4 April 2024.

Mukti melanjutkan, setelah dilakukan mediasi bersama perangkat kalurahan dan pihak kontraktor, kemudian muncul titik terang.

“Rencananya, makam akan dipindah ke lahan berstatus Tanah Kas Desa (TKD) yang terletak di sebelah selatan wilayah padukuhan Bayen,” ucapnya.

“Dari pihak kalurahan sudah menyiapkan lahan seluas 2.000 meter ditambah untuk akses jalan masuk 650 meter. Sekarang tinggal menunggu soal kepastian anggaran relokasi makam,” imbuh Mukti.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Kembali Berkendara di Masa Transisi PSBB dengan Kondisi Ban yang Sehat

JAKARTA-Sejak awal Juni, pemerintah mulai menghimbau penerapan New Normal yang

Harga Saham 297 Emiten Tergerus, IHSG Berakhir di Zona Merah di Posisi 6.961,790

JAKARTA-Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup