Teten: Meski Berbeda, Presiden Jokowi dan Gubernur BI Sejalan

Tuesday 6 Oct 2015, 4 : 03 pm
by
Teten Masduki
Menkop UKM, Teten Masduki

JAKARTA-Hubungan antara Pemerintah dengan Bank Indonesia (BI) sempat memanas.

Pemicunya, kritik terbuka Gubernur BI, Agus Martowardoyo terkait rencana penurunan harga Bahan Bakar (BBM) yang dianggap sebagai bentuk pencitraan Presiden Joko Widodo.

Namun Kepala Staf Presiden, Teten Masduki, menegaskan, tidak ada masalah antara Presiden Jokowi dengan Agus Martowardoyo.

Keduanya, selama ini cukup intens membahas perkembangan ekonomi terkini.

“Saya kira antara pemerintah dan BI punya fungsi dan kewenangan yang berbeda. Presiden banyak dalam hal kebijakan fiskal, kalau BI kebijakan moneter,” kata Teten kepada wartawan di kawasan Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (6/10).

Menurut Teten, kewenangan antara pemerintah dan BI sudah sangat tegas.

BI bertugas menstabilkan nilai rupiah yang masih tertekan terhadap USD.

Tugas BI ini diimbangi pemerintah dengan membuat sejumlah kebijakan fiscal.

Bahkan Presiden sedang memikirkan insentif-insentif yang bisa mendatangkan investor ke dalam negeri.

Hal ini penting agar kebutuahn dollar untuk impor Bahan Bakar Minyak (BBM) dan pangan bisa dipenuhi.

“Saya kira meskipun BI independen, dalam prakteknya antara Presiden dan Gubernur BI sering bertemu dan memberi pandangan. Meskipun pemisahan berbeda tapi keduanya sejalan karena sam-sama kita kelola perahu yang sama yaitu Indonesia,” tegasnya

Saat ditanya apakah Presiden melakukan intervensi untuk menurunkan suku bunga,

Teten dengan tegas membantah.

Pemerintah kata Teten, tahu persis bahwa kebijakan tentang BI rate dan suku bunga merupakan wilayah kewenangan BI.

“Presiden pikirkan bila soal pertanyaan kepada PLN dan Pertamina kemungkinan dikaji ulang harga BBM apakah bisa turun atau tidak. Ini semua dalam konteks tadi. Pemerintah mencari cara dampaknya dirasakan langsung oleh dunia usaha sehingga ekonomi bisa bergerak. Ini yang penting,” tukas Teten.

Sebelumnya, Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung, menagatakan pemerintah tidak ingin menanggapi atau berpolemik terkait tudingan pencitraan terhadap rencana pemerintah menurunkan harga BBM.

Istana memastikan semua yang dilakukan oleh Presiden, Istana, pemerintah, atau Kabinet semata-mata difokuskan untuk menyelesaikan persoalan ekonomi.

“Sudah tidak ada waktunya lagi untuk cari popularitas dan juga untuk pencitraan,” teganya.

Sementara itu, terkait keputusan harga BBM, Teten mengatakan hasil kajian maupun perhitungan ulang soal BBM baru masuk.

Istana memastikan akan mengambil keputusan secara tepat dalam waktu dekat, apakah harga premium atau solar yang diturunkan.

“Apakah akan turun, itu tergantung.Pemerintah dituntut konsisten untuk BBM, makanya opsinya apakah harus diturunkan diluar harga pasar kan berarti subsidi, atau PPN yang dikurangi,” pungkas Teten.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Hentikan Industrialisasi Pangan, Petani dan Nelayan Harus Maju

JAKARTA-Aliansi untuk Kedaulatan Pangan (AKAP) melakukan aksi mimbar bebas dan

Pulihkan Ekonomi Bali, BTN Gelar Akad KPR Massal

DENPASAR-PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk menggelar akad KPR massal