TGB: NTB, Nasib Ternyata Baik

Monday 17 Sep 2018, 12 : 26 am
by
Gubernur NTB Muhammad Zainul Majdi atau yang sering dipanggil Tuan Guru Bajang (TGB)

JAKARTA-Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Muhammad Zainul Majdi atau yang sering dipanggil Tuan Guru Bajang (TGB) meluncurkan buku yang judul TGBNomics ‘Ikhtiar NTB untuk Indonesia’. Buku ini merupakan gambaran tentang landasan-landasan, langkah-langkah, strategis, kolaborasi, sinergi dari seluruh pembangunan di NTB dengan kebijakan RPJM Nasional untuk memajukan ekonomi tumbuh sekaligus pada saat yang sama ada pemerataan dan keadalian.

“Pada malam hari ini penuh kesyukuran bagi saya pribadi dan bagi kita semua dan syukur yang tidak terhingga karena bapak-bapak yang mulia dengan segala kesibukan untuk bangsa kita hadir dalam acara peluncuran buku TGBNomics . Tidak mudah mengumpulkan tokoh, alhamdulilah kehadiran bapak ibu merupakan sebuah kehormatan,” ucapnya.

“Kahadiran ini bukan untuk mendengar sambutan saya atau untuk mendapat 1 buku cetakan pertama, tapi saya yakin kehadiran semua bagian dari wujud nyata solidaritas, kebersamaan dan keciantaan terhadap kami warga NTB,” tambahnya.

TGB menambahkan bahwa buku ini merupakan gambaran tentang landasan-landasan, langkah-langkah, strategis, kolaborasi, sinergi dari seluruh pembangunan di NTB dengan kebijakan RPJM Nasional untuk memajukan ekonomi tumbuh sekaligus pada saat yang sama ada pemerataan dan keadalian.

“TGBNomicsini ikhtiar nyata sehingga dulu kalau dulu sering diplesetkan “Nasib Tergantung Bali”, atau “Nanti Tuhan Bantu”, kita sering becanda akronim NTB. Tetapi ada keyakinan seluruh masyarakat NTB, sehingga NTB berubah jadi Nasib Ternyata Baik,” tambahnya.

TGB menambahkan menjadi pejabat publik yang dipilih rakyat baik bupati, walikota, gubernur, hingga presiden dan wakil presiden termasuk anggota lembaga kedewanan itu tidak ada sekolahnya.

“Tidak ada sekolah gubernur atau bupati. Tidak ada juga sekolah anggota DPR. Oleh karena itu, sinergitas antara elected public position dengan birokrasi menjadi sangat penting,” ungkapnya.

Menurut dia, pemimpin politik menghidupkan ideologi dan menyemaikan pemikiran-pemikiran besar, lalu struktur birokrasi lah yang menjalankannya. Disinilah letak peran kepemimpinan dan komunikasinya yang demokratis dan efektif menjadi kunci utama.

Praktik tata kelola pemerintahan efektif yang dijalankan pemerintah NTB bersama pemerintah pusat telah berjalan sangat baik.

“Insya Allah, apa yang telah dijalankan di NTB dapat menjadi bahan masukan dan pembelajaran bagi pelaku-pelaku politik pemerintahan saat ini dan masa depan. Dalam konteks nasional, membangun pemerintahan efektif dan demokratis telah dicontohkan oleh para pemimpin kita termasuk Presiden Joko Widodo,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

TEI Hari Pertama Teken 100 Kesepakatan Dagang  Senilai USD1,19 Miliar

TANGERANG-Trade Expo Indonesia (TEI) ke-37 Tahun 2022 yang digelar di

84,42% Daerah Tertinggal Ada di Indonesia Timur

JAKARTA-Kawasan Timur Indonesia masih mendominasi daerah tertinggal di Indonesia. Dari