Di sela pameran, Kementerian Perdagangan bekerja sama dengan Kedutaan Besar RI di Beijing mengelar penjajakan kerja sama bisnis (business matching) pada Senin, (18/9).
Pada kegiatan ini, Kemendag memfasilitasi pertemuan 11 peserta pameran dengan 36 buyers Tiongkok.
Selain itu, Paviliun Indonesia juga menggelar Promotion Conference of Central Kalimantan Province untuk memberikan gambaran terkait potensi pariwisata, investasi, dan perdagangan Kalimantan Tengah.
Kegiatan ini dihadiri lebih dari 50 peserta yang terdiri atas Perwakilan Delegasi Pemerintah Guangxi Zhuang Autonomous Region, Provinsi Kalimantan Tengah, asosiasi pelaku usaha, serta calon buyer.
“Hubungan bilateral Indonesia-Tiongkok telah berlangsung selama 73 tahun. Dengan tampilnya Provinsi Kalimantan Tengah, diharapkan dapat memberikan dampak positif jangka panjang dengan berkembangnya sektor pariwisata dan ekonomi,” ucap Merry.
Pada hari terakhir, (19/09), Kementerian Perdagangan juga memfasilitasi penandatanganan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MOU) antara PT Azaki Food Internasional dengan Guangxi Hefaxing Trading co. ltd.
Pada MoU ini, perusahaan Tiongkok akan mendatangkan produk tempe beku, tempe instan, dan keripik tempe dari Indonesia.
“Pihak buyer melihat potensi tempe sebagai makanan untuk konsumen vegetarian di Tiongkok. Kami bangga produk tempe Indonesia berhasil menembus pasar ekspor melalui CAEXPO 2023. Penandatanganan MOU ini menunjukkan bahwa CAEXPO 2023 merupakan platform yang tepat untuk memperkenalkan produk Indonesia ke pasar Tiongkok secara khusus, dan ASEAN secara umum,” tutup Merry.