SEMARANG-Kalangan DPR mendesak Himpunan Bank Negara (Bank Mandiri, BNI, BRI, dan BTN) termasuk bank swasta nasional aktif menyosialisasikan penukaran uang di tempat yang resmi. Pasalnya, menjelang Idul Fitri lazim terjadi adanya permintaan kebutuhan uang yang meningkat tajam.
Hal ini tidak terlepas dari berbagai budaya dan tentunya didukung oleh pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang semakin baik. “Inilah tugas Himbara termasuk bank swasta, harus berani umumkan dong kalau nukar uang jangan di jalanan, kalau nukar uang di tempat kami. Kan begitu. Kalau itu sudah dilakukan sudah bagus,” kata Anggota Komisi XI DPR RI Musthofa dalam keterangan resminya, Minggu (9/4/2023).
Namun demikian, Mantan Bupati Kudus dua periode ini meminta BI untuk tidak perlu membentuk satuan tugas (satgas) untuk mencegah adanya penukaran uang ilegal di masyarakat itu. “Cukup memberikan imbauan kepada masyarakat untuk melakukan penukaran uang secara resmi, baik melalui daring maupun luring,” ujar Anggota Fraksi PDIP.
Legislator dari Dapil Jawa Tengah II itu menilai kebijakan BI sudah akomodatif sekali dan semua sudah berjalan dengan baik. Insya Allah semuanya bisa berjalan. “Tidak terlalu penting itu (membentuk satgas). Media penting, juga ikut ajak masyarakat. Kita tidak bisa omong banyak, kalau tidak ada media,” imbuh Politisi Banteng ini.
Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) membuka layanan untuk penukaran uang baru menjelang hari raya Idul Fitri 2023. Proses penukaran sendiri bisa dilakukan melalui aplikasi Pintar BI. Adapun bagi masyarakat yang ingin menukarkan uangnya, bisa memesan penukaran dengan menggunakan aplikasi saat mengakses layanan melalui kas keliling.
BI diketahui membuka sejumlah tempat penukaran di tahun ini. Selain kas keliling, ada juga 5.066 titik penukaran pada bak yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Selain itu, masyarakat juga dapat melakukan penukaran uang di jalur mudik.***
