Tingkatkan Likuiditas Perdagangan Saham, SILO Siap Stock Split 1:8

Friday 11 Feb 2022, 3 : 25 pm
by
Perkuat Modal, MPPA Siap Private Placement Maksimal 752,91 Juta Saham
Ilustrasi

JAKARTA-PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) berencana melakukan pemecahan nilai nominal saham (stock split) dengan rasio 1:8 dalam upaya meningkatkan likuiditas perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Berdasarkan keterbukaan informasi SILO yang disampaikan Corporate Secretary Siloam Hospitals, Lufy Setia R, perseroan akan melakukan atas stock split terhadap 1.625.765.625 Saham Biasa yang memiliki nilai nominal Rp100 per lembar.

Sehingga, setelah pelaksanaan aksi korporasi ini nilai nominal saham SILO akan berubah menjadi Rp12,5 per lembar, sedangkan jumlahnya menjadi sebanyak 13.006.125.000 saham.

Pada penutupan perdagangan kemarin (10/2) harga SILO berada di level Rp7.950 per saham dan sempat berada di level Rp10.400 pada penutupan perdagangan 29 November 2021.

“Stock split ini bertujuan untuk meningkatkan likuiditas perdagangan saham perseroan di BEI. Melalui stock split, harga saham perseroan akan menjadi lebih terjangkau bagi para investor ritel, sehingga diharapkan akan meningkatkan jumlah pemegang saham SILO,” papar Lufy.

Dia menyampaikan, sebelum merealisasikan rencana stock split, SILO akan terlebih dahulu meminta persetujuan dari pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) yang akan dilaksanakan pada 22 Maret 2022.

Setelah mendapatkan persetujuan dari para pemegang saham, selanjutnya manajemen SILO akan mengajukan permohonan pencatatan saham pada 25 Maret 2022.

Menurut Lufy, perseroan mengestimasikan perdagangan saham dengan nilai nominal baru akan dilaksanakan pada April 2022.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Kebijakan Pemerataan Presiden Jokowi Bawa Pembangunan Sumsel ke Arah yang Benar

PALEMBANG-Deputi II Kepala Staf Kepresidenan Yanuar Nugroho mengapresiasi arah pembangunan

Mobil Listrik Kurangi Ketergantungan Impor BBM

JAKARTA-Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut pengembangan kendaraan