TKI Hadapi Vonis Mati, SBY Sibuk Urus Partai

Thursday 19 Sep 2013, 5 : 18 pm
by
Anggota Komisi IX DPR Rieke Diah Pitaloka

JAKARTA-Sekelompok masyarakat yang menamakan dirinya “Save Wilfrida, Save Indonesia” mengkritik pemerintah Indonesia yang tidak memberi perhatian serius terhadap nasih tenaga kerja Indonesia (TKI) yang tengah menunggu vonis mati di Malaysia, Wilfrida Soik.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dianggap sibuk memikirkan urusan partainya, sehingga lupa memperjuangkan nasib TKI di luar negeri.

Anggota Komisi IX DPR Rieke Diah Pitaloka mengatakan, hingga 29 Agustus 2013, ada 185 warga negara Indonesia di Malaysia terancam hukuman mati.

Dari jumlah tersebut, mayoritasnya adalah TKI.

“Satu di antara mereka adalah Wilfrida Soik. Gadis belia ini sedang menunggu vonis hukuman gantung di Malaysia,” kata Rieke, dalam pernyataan tertulis yang diterima Koran Madura Kamis (19/9).

Politisi PDI Perjuangan ini mengungkapkan, Wilfrida adalah korban perdagangan manusia yang direkrut secara ilegal dengan modus pemalsuan dokumen dan usia yang masih di bawah umur.

Wilfrida menjadi TKI di Malaysia saat Indonesia dalam posisi moratorium, atau tak dapat mengirim pekerja rumah tangga dari Indonesia ke Malaysia.

Di Malaysia, kata Rieke, Wilfrida dipekerjakan sebagai pengasuh lanjut usia.

Oleh majikannya, Wilfrida sering menerima perlakuan kasar dan tindak kekerasan.

Ia kini menghadapi vonis gantung atas tuduhan membunuh sang majikan.

“Berbagai upaya sudah dilakukan oleh kawan-kawan yang peduli dengan TKI. Namun, kami sadari tugas melindungi dengan segala fasilitasnya ada di tangan pemerintah sesuai dgn amanat Pembukaan dan UUD 1945,” ujar Rieke.

“Save Wilfrida, Save Indonesia” menyerahkan petisi dukungan untuk pembebasan Wilfrida kepada pimpinan DPR.

Petisi tersebut telah menghimpun dukungan dari masyarakat dalam dan luar negeri.

“Saya, DPR, ambil bagian dalam perjuangan kasus ini agar perlindungan dan pendampingan hukum Wilfrida lebih dioptimalkan. Perlu lebih banyak suara agar pemerintah bergegas selamatkan rakyatnya. Atau barangkali bagi SBY Konvensi Capres lebih berarti,” kata Rieke.

Tercatat beberapa tokoh yang datang dan menyampaikan petisi seperti Anggota Komisi IX DPR Rieke Diah Pitaloka, Romo Benny Susetyo dari KWI, Andar Nubowo dari Muhammadiyah, Maman Imanulhaq dari NU, Anis Hidayah dari Migrant Care serta beberapa tokoh masyarakat lainnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

pembangunan jaringan serat optik di sepanjang jalur kereta api menjadi alternatif yang menjanjikan, karena metode ini diklaim lebih superior daripada membangun serat optik di sepanjang jalan raya

WIFI Bangun Jaringan Serat Optik di Sepanjang Jalur Kereta Pulau Jawa

JAKARTA-PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) yang dikenal dengan brand

Ganjar dan Gibran Bersama Kepala Daerah PDIP Lainnya Hadir di Sekolah Partai

JAKARTA-DPP PDI Perjuangan (PDIP) menggelar Rapat Konsolidasi Kepala Daerah dan