Total Perdagangan Indonesia-Pakistan Mencapai USD 829,7 juta

Monday 25 Aug 2014, 8 : 13 pm
by

JAKARTA-Pakistan merupakan partner penting dalam mengembangkan ekonomi Indonesia. Perdagangan Indonesia-Pakistan menunjukkan kecenderungan positif. Pada periode Januari-Mei 2014, total perdagangan kedua negara mencapai USD 829,7 juta atau mengalami kenaikan 28,32% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Transaksi perdagangan tersebut diharapkan dapat terus meningkat seiring kerja sama kedua negara. “Kita ingin meningkatkan kerja sama perdagangan dengan Pakistan. Kegiatan ini merupakan langkah konkret implementasi perjanjian perdagangan Preferential Trade Agreement (PTA),” tutur Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Nus Nuzulia Ishak di sela kegiatan “Business Matching” di Jakarta, Senin (25/8).

Kementerian Perdagangan (Kemendag) bersama pemerintah Pakistan mengimplementasikan Preferential Trade Agreement (PTA) dengan mengadakan kegiatan “Business Matching” di Auditorium Kemendag, Jakarta, Senin (25/8). Turut hadir Duta Besar Pakistan untuk RI Attiya Mahmood.

Sebagai bagian dari upaya meningkatkan kerja sama perdagangan antara Indonesia dan Pakistan, Ditjen PEN melaksanakan Misi Pembelian. Program ini memudahkan para buyer untuk mendapatkan peluang bisnis dengan bekerja sama dengan pelaku usaha di Indonesia. “Program ini telah terbukti efektif bagi kedua belah pihak, baik perusahaan lokal maupun internasional, untuk memperluas bisnis mereka,” tambahnya.

Sementara itu Attiya Mahmood mengatakan, hingga kini hubungan bilateral Indonesia dan Pakistan sangat baik. “Dengan adanya perjanjian ini maka Pakistan akan memiliki kesempatan meningkatkan ekspor ke Indonesia, termasuk ekspor tekstil. Begitu juga sebaliknya Indonesia,” ungkap Attiya.

Sebanyak 29 anggota Delegasi Pebisnis Chamber of Commerce and Industry (LCCI) dari Pakistan dipertemukan dengan pelaku usaha dari Indonesia dengan fokus produk kulit, buah dan sayuran, solar sel, kimia, sparepart otomotif, obat-obatan, kertas, komputer, laptop, dan masih banyak lagi.

Sementara itu, Direktur Pengembangan Produk Ekspor Sulistyawati menambahkan, nilai ekspor Indonesia ke Pakistan pada tahun 2013 mencapai USD 1,41 miliar dan hampir seluruhnya merupakan ekspor produk nonmigas, yaitu sebesar 99,97%. “Pertumbuhan ekspor selama lima tahun terakhir yaitu 24,69%. Sedangkan nilai ekspor periode Januari-Mei 2014 mencapai USD 762,77 juta yang seluruhnya merupakan produk nonmigas,” tegasnya.

Neraca perdagangan Indonesia-Pakistan pada tahun 2013 surplus sebesar USD 1,24 miliar; dan pada periode Januari-Mei 2014 surplus USD 685,79 juta. Nilai ekspor nonmigas Indonesia ke Pakistan periode Januari-Mei 2014 sebesar USD 762,77juta. Nilai ini mengalami kenaikan sebesar 38,9% dibanding periode yang sama tahun 2013. Produk ekspor nonmigas utama Indonesia ke Pakistan pada triwulan I 2014 ini adalah minyak sawit (HS 1511) sebesar USD 471,32 juta dengan pangsa ekspor 61,79% dari total ekspor nonmigas Indonesia ke Pakistan; batubara (HS 2701) sebesar USD 34,34 juta (4,5%); biji-bijian lainnya, seperti almond (HS 0802) sebesar USD 40,01 juta (5,25%); benang (HS 5509) USD 27,62 juta (3,62%); dan serat staple tiruan (HS 5504) USD 22,99 juta (3,01%).

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

SBY Tunjuk Letjen Gatot Nurmantyo Sebagai KSAD

JAKARTA-Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akhirnya menunjuk Letjen TNI Gatot

Infrastruktur Selesai, Ekonomi Bisa Bergerak Naik

JAKARTA—Indonesia akan mampu menjalani tahun politik dengan baik pada 2018