Triwulan I 2022, Bank Central Asia Raih Laba Rp8,1 Triliun

Thursday 21 Apr 2022, 7 : 34 pm
by
BBCA menyadari perkembangan pasar modal Indonesia dan peningkatan jumlah investor yang bergabung di Bursa Efek Indonesia (BEI), sehingga aksi stock split ini juga diharapkan dapat mendorong pertumbuhan pasar modal.
Presiden Direktur BBCA, Jahja Setiaatmadja

JAKARTA-PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan entitas anak mencatatkan laba bersih sebesar Rp8,1 triliun pada triwulan I 2022, tumbuh 14,6% dari periode yang sama tahun 2021.

Demikian dikemukakan Presiden Direktur BBCA, Jahja Setiaatmadja, di Jakarta, Kamis (21/4).

Menurut Jahja, peningkatan laba bersih di triwulan I 2022 didukung oleh pertumbuhan bisnis, antara lain peningkatan aktivitas kredit, transaksi, dan CASA.

Seiring dengan pemulihan perekonomian nasional, total kredit naik 8,6% per Maret 2022.

Pertumbuhan kredit terjadi di semua segmen, baik kredit untuk bisnis maupun konsumsi.

Sementara itu, dana giro dan tabungan (CASA) terus tumbuh secara berkelanjutan, naik hingga 21,7% per Maret 2022, sebagai hasil dari inovasi layanan digital yang konsisten serta ekspansi ekosistem bisnis.

Sebagai salah satu upaya mendukung pemulihan perekonomian nasional, BBCA menggelar BCA Expoversary 2022, baik secara online maupun offline, dan menawarkan suku bunga kredit yang menarik bagi nasabah.

“Kami dengan penuh rasa syukur mengucapkan terima kasih atas kolaborasi seluruh mitra bisnis serta tingginya antusiasme masyarakat dalam gelaran BCA Expoversary 2022, sehingga kami pun memperpanjang jadwal penutupan event menjadi 30 April 2022 dari semula 27 Maret 2022,” katanya.

Pelaksanaan Expoversary kali ini berkontribusi signifikan dalam mendorong kinerja portofolio Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) di akhir Maret 2022.

Sejak awal pandemi, KPR mencatatkan pertumbuhan tertinggi, sementara KKB tumbuh positif untuk pertama kalinya.

“Kami berharap jumlah aplikasi kredit akan terus bertambah hingga penutupan di akhir April mendatang,” ucap Jahja.

Jahja mengemukakan, kredit korporasi naik 9,2% mencapai Rp286,9 triliun per Maret 2022.

Kredit korporasi menjadi penopang utama pertumbuhan total kredit BBCA.

Seiring dengan aktivitas bisnis yang membaik, kredit komersial dan UKM naik 8,2% menjadi Rp188,8 triliun.

Sementara itu, pertumbuhan kredit tertinggi dicatatkan oleh segmen KPR, yakni tumbuh 9,8% menjadi Rp98,2 triliun.

KKB mencetak rebound dengan naik 3,6% menjadi Rp41,6 triliun, dan saldo outstanding kartu kredit tumbuh 4,9% menjadi Rp12,0 triliun.

Total portofolio kredit konsumer naik 7,6% menjadi Rp154,8 triliun.

Jahja berharap, pengajuan aplikasi kredit konsumer baru dari BCA Expoversary 2022 akan berkontribusi positif bagi penyaluran kredit baru yang lebih tinggi di triwulan II tahun 2022.

Secara keseluruhan, total kredit BBCA naik 8,6% menjadi Rp637,1 triliun pada triwulan I 2022.

“Komitmen untuk mengedepankan nilai-nilai Environmental, Social, and Governance (ESG) senantiasa kami perkuat, salah satunya dengan penyaluran kredit untuk sektor-sektor berkelanjutan yang mencapai Rp161,6 triliun di Maret 2022. Angka tersebut naik sebesar 25,6% dan berkontribusi hingga 24,9% dari total portofolio pembiayaan BBCA,” jelasnya

“Bertepatan dengan Hari Kartini, kami menghadirkan Kredit Multiguna Usaha program khusus wanita dengan suku bunga spesial mulai dari 3,88%, sebagai bentuk dukungan bagi pengusaha UMKM wanita. Selain dari sisi pembiayaan, BCA juga melakukan sejumlah inisiatif ramah lingkungan, di antaranya pengelolaan limbah kartu dan EDC, program engagement karyawan yang menghasilkan hampir 19.000 bibit pohon untuk ditanam, serta pemadaman lampu selama 1 jam pada 544 gedung kantor BCA untuk mendukung program Earth Hour,” tutur Jahja.

Pertumbuhan kredit BBCA diikuti oleh perbaikan kualitas pinjaman, sejalan dengan kredit yang direstrukturisasi berangsur kembali ke pembayaran normal.

Rasio loan at risk (LAR) turun ke 13,8% di triwulan I 2022, dibandingkan 19,4% di tahun sebelumnya.

Rasio kredit bermasalah (non-performing loan) terjaga sebesar 2,3%, didukung kebijakan relaksasi restrukturisasi.

Di sisi pendanaan, CASA naik 21,7% menjadi Rp798,2 triliun, berkontribusi hingga 80% dari total dana pihak ketiga.

Sementara itu, deposito juga tumbuh 3,1% menjadi Rp199,6 triliun.

Secara keseluruhan, total dana pihak ketiga naik 17,5% menjadi Rp997,8 triliun, sehingga turut mendorong total aset BBCA naik 15,5% menjadi Rp1.259,4 triliun per Maret 2022.

Jahja menambahkan, pengembangan solusi digital secara konsisten pada platform perbankan transaksi, ditambah tingkat kepercayaan nasabah yang tinggi, menjadi modal utama untuk memperkokoh kontribusi CASA sebagai dana inti bank.

BBCA juga senantiasa memperkuat ekspansi ekosistem digital dan basis nasabah melalui kolaborasi dengan berbagai mitra strategis.

Di tiga bulan pertama tahun 2022, total volume transaksi naik 43% mencapai lebih dari 5 miliar transaksi. (lek/ym)

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

RPX Sediakan Fasilitas Penangangan Kargo ke Eropa dan Amerika

JAKARTA-RPX, perusahaan penyedia jasa pengiriman ekspres dan solusi logistik terpadu

Saber Mafia Tanah Segera Dibentuk

JAKARTA-Kementerian Agraria dan Tata Ruang / Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN)