Triwulan II 2023, Utang Luar Negeri Indonesia Turun Jadi US$396,3 Miliar

Tuesday 15 Aug 2023, 3 : 55 pm
PT Samudera Indonesia Tbk
Ilustrasi

JAKARTA-Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada triwulan II 2023 turun
dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.

Posisi ULN Indonesia pada akhir triwulan II 2023 tercatat sebesar US$396,3 miliar, turun dibandingkan dengan posisi ULN akhir triwulan I 2023 sebesar US$ 403,2 miliar.

Dengan perkembangan tersebut, ULN Indonesia secara tahunan mengalami kontraksi pertumbuhan 1,4% (yoy), melanjutkan kontraksi pada triwulan sebelumnya sebesar 1,9% (yoy).\Menurut Erwin Haryono, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, kontraksi pertumbuhan ULN ini terutama bersumber dari penurunan ULN sektor swasta.

Erwin mengatakan, ULN pemerintah menurun dibandingkan dengan triwulan
lalu.

Posisi ULN pemerintah pada akhir triwulan II 2023 tercatat sebesar US$ 192,5 miliar, turun dibandingkan dengan posisi triwulan sebelumnya sebesar US$ 194,0 miliar, atau secara tahunan tumbuh 2,8% (yoy).

“Penurunan posisi ULN pemerintah secara triwulanan disebabkan oleh pembayaran neto pinjaman luar negeri dan global bond yang jatuh tempo,” jelasnya, di Jakarta, Selasa (15/8/2023).

Sementara itu, penempatan investasi portofolio di pasar Surat Berharga Negara (SBN) domestik meningkat seiring dengan sentimen positif pelaku
pasar global yang tetap terjaga.

Pemerintah tetap berkomitmen mengelola ULN secara hati-hati, efisien, dan akuntabel, termasuk menjaga kredibilitas dalam memenuhi kewajiban pembayaran pokok dan bunga secara tepat waktu.

Sebagai salah satu komponen dalam instrumen pembiayaan APBN, pemanfaatan ULN pemerintah terus diarahkan untuk mendukung upaya Pemerintah dalam pembiayaan sektor produktif dan belanja prioritas, khususnya dalam rangka menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap solid di tengah ketidakpastian perekonomian global.

Dukungan ULN tersebut mencakup antara lain sektor jasa kesehatan dan
kegiatan sosial (24,1% dari total ULN pemerintah); administrasi
pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib (18,0%); jasa
pendidikan (16,8%); konstruksi (14,2%); serta jasa keuangan dan
asuransi (10,1%).

“Posisi ULN pemerintah relatif aman dan terkendali mengingat hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,8% dari total ULN pemerintah,” terang Erwin.

ULN swasta juga menurun dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.

Posisi ULN swasta pada akhir triwulan II 2023 tercatat sebesar 194,4
miliar dolar AS, turun dibandingkan dengan posisi pada triwulan
sebelumnya sebesar US$ 199,7 miliar.

Secara tahunan, ULN swasta mengalami kontraksi pertumbuhan 5,6% (yoy), lebih dalam dibandingkan kontraksi pada triwulan sebelumnya sebesar 3,0% (yoy).

Perkembangan tersebut dikontribusikan oleh makin dalamnya kontraksi ULN lembaga keuangan (financial corporations) dan perusahaan bukan
lembaga keuangan (nonfinancial corporations) masing-masing sebesar
7,4% (yoy) dan 5,1% (yoy), dibandingkan dengan kontraksi triwulan lalu
yang masing-masing tercatat sebesar 3,0% (yoy).

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Stok Pangan Cukup Hadapi Lebaran

JAKARTA-Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan stok pangan siap untuk
PT Tuban Petrochmical

Konversikan Piutang Rp2,9 Triliun, Pemerintah Kuasai PT Tuban Petrochmical

JAKARTA-Pemerintah Indonesia melakukan penambahan penyertaan modal Negara Republik Indonesia ke