Uang Beredar Juli 2015 Sebesar Rp 4.383,0 Triliun

Friday 4 Sep 2015, 5 : 57 pm
by
ILustrasi

JAKARTA-Pertumbuhan likuiditas perekonomian M2 (Uang Beredar dalam arti luas) kembali melambat. Posisi M2 pada akhir Juli 2015 tercatat sebesar Rp4.383,0 triliun, atau tumbuh 12,7% (yoy), mengalami perlambatan bila dibandingkan dengan pertumbuhan M2 pada Juni 2015 yang sebesar 13,0% (yoy).

Demikian keterangan tertulis Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Tirta Segara di Jakarta, Jumat (4/9)

Berdasarkan komponennya jelasnya, pertumbuhan M2 yang melambat tersebut bersumber dari komponen Uang Kuasi (Simpanan Berjangka dan Tabungan baik dalam rupiah maupun valas serta Simpanan Giro Valuta Asing). “Pada Juli 2015, Uang Kuasi tumbuh sebesar 12,3% (yoy) atau melambat dari bulan sebelumnya yang sebesar 13,9% (yoy),” imbuhnya.

Sedangkan berdasarkan faktor yang memengaruhi ujarnya melambatnya pertumbuhan M2 dipengaruhi oleh melambatnya pertumbuhan kredit yang disalurkan perbankan. Kredit yang disalurkan oleh perbankan pada Juli 2015 tercatat sebesar Rp3.859,6 triliun, atau tumbuh 9,4% (yoy), melambat dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya yang sebesar 10,5% (yoy). Hal ini sejalan dengan masih melambatnya pertumbuhan ekonomi. Perlambatan kredit tersebut terutama terjadi pada Kredit Modal Kerja (KMK) dan Kredit Investasi (KI).

Sementera itum suku bunga simpanan dan suku bunga kredit mengalami penurunan sejalan dengan melambatnya pertumbuhan kredit. Pada Juli 2015, suku bunga deposito berjangka 3 dan 6 bulan masing – masing tercatat sebesar 8,13% dan 8,71%, atau turun dibandingkan bulan sebelumnya yang masing-masing tercatat sebesar 8,27% dan 8,73%. “Sementara itu, rata-rata suku bunga kredit turun dari 12,97% pada Juni 2015 menjadi 12,92% pada Juli 2015,” pungkasnya.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Bank DBS Indonesia Berikan Edukasi Perlindungan Data Dari Ancaman Siber

JAKARTA-Bank DBS Indonesia memberikan edukasi kepada nasabah tentang pentinganya perlindungan

KPPU Temukan 5 Pemain Besar Kartel Beras dan Daging

JAKARTA-Presiden Joko Widodo mendukung langkah Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU)